Mohon tunggu...
Mohammad Imam Ghozali Fajar S
Mohammad Imam Ghozali Fajar S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Islam Malang

Manusia biasa yang berusaha bermanfaat di segala bidang kehidupan. Saya beranggapan bahwa menulis menjadi salah satu aspek untuk saling berbagi pemikiran yang tidak dapat disampaikan melalui tuturan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kuda Lumping Tergantung

19 Maret 2024   23:01 Diperbarui: 19 Maret 2024   23:07 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Di mana meteran listriknya?" tanya Aldi.

            "Seingatku ada di samping dapur."

            Aldi menarik aku untuk mengajak ke dapur. Aku ragu untuk ke belakang setelah melihat lorong gelap yang tidak sedikitpun ada secercah cahaya. Namun jika listrik padam, maka keadaan akan semakin tidak kondusif. Aku memutuskan untuk berani.

            Criing.. Cringg.. Cringg..

            Langkah kakiku langsung berhenti. Jantungku terasa berdetak dengan cepat. Keringat dingin bercucuran membasahi dahi. Rambut kuduk memberikan sinyal keadaan tidak baik di sekitar.

            "Su.. su.. su.. ara apa itu?" tanya Aldi dengan suara gagap.

            Aku hanya menggelengkan kepala. Pikiranku hanya membayangkan semua ini terjadi karena kuda lumping di belakang.

            "Sudah tidak ada apa-apa. Ayo cepetan!" gertak Toni.

            Kami berjalan menyusuri lorong gelap gulita yang terasa jauh sekali dengan mengamati sekitar untuk memastikan semua aman.

            Setelah sampai di dapur semua tidak terlihat. Cahaya hanya berasal dari pantulan cahaya dari luar di besi wajan yang digantung. Tetapi herannya mengapa pantulan cahaya itu hanya menyorot ke kuda lumping yang juga tergantung di dekat kamar mandi.Aku berusaha berpikir positif, mungkin ini hanya kebetulan.

            Aku bergerak untuk meraba dinding, kali ini aku yang di depan. Seingatku meteran listrik berada di luar lalu di sebelah pintu samping.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun