Mohon tunggu...
Mohammad Imam Ghozali Fajar S
Mohammad Imam Ghozali Fajar S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Islam Malang

Manusia biasa yang berusaha bermanfaat di segala bidang kehidupan. Saya beranggapan bahwa menulis menjadi salah satu aspek untuk saling berbagi pemikiran yang tidak dapat disampaikan melalui tuturan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kuda Lumping Tergantung

19 Maret 2024   23:01 Diperbarui: 19 Maret 2024   23:07 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Matahari tergelincir ke arah barat dengan semburat cahaya jingga muncul diantara awan putih petanda hari sudah mulai petang.

            Aku berpamitan kepada teman-temanku untuk pulang. Aku juga mengingatkan mereka untuk nanti menginap di rumahku.


            "Assalamualaikum.. "

            Suara yang tak asing di telingaku, pasti Aldi dan Toni.

            "Waalaikumsalam, masuk saja."

            Benar dugaanku. Aldi dan Toni yang datang. Mereka membawa permainan kartu remi dan monopoli. Ternyata Toni tidak lupa membawa bedak tabur sebagai hukuman bagi yang kalah.

            Selang beberapa menit satu ruangan keluarga terisi suara terbahak-bahak bahkan suara televisi pun nyaris tidak terdengar.

            Di tengah-tengah keseruan, tiba-tiba listrik padam.

            Suara tertawa yang menyertai permainan berubah menjadi keheningan. Tatapan mata tajam mengamati sekitar.  Hawa dingin menggelitik tengkuk leher mengakibatkan rambut kuduk bergetar.

            "Pandu, gimana ini? Aku takut," ucap Toni.

            "Duh, Ayah dan Ibuku sedang tidak di rumah. Aku tidak bisa menghidupkan listrik kembali," jawabku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun