Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Guratan Resah pada Senja

9 Januari 2025   17:11 Diperbarui: 9 Januari 2025   17:11 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah bagaimana pula aku harus menyampaikan kabar tentang kematian anaknya itu. Aku bingung sambil menangis di balik kepala boneka yang kupakai. Aku berputar dan bertepuk tangan mengikuti musik yang diputar oleh Dori yang sambil bernyanyi.

Kulihat di pintu masuk, ibu menitikkan air mata. Lebih deras dari biasanya. Sekarang, baru tahu alasannya kenapa selama ini ibu menangis di rumah. 

Dari kantongku suara telepon genggam bergetar. Mas Pram ternyata sudah telepon berkali-kali. "Kamu dengan ibu pergi kemana saja sih? Sudah ditelpon seratus kali!" isi pesannya. (*).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun