Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Mata Anakku Bukan untuk Status KKNmu: Dendam Sang Kukang

18 Mei 2024   11:08 Diperbarui: 18 Mei 2024   11:09 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tenang saja, kalo memang jin yang merasuk dalam tubuhnya maka biarkan. Nanti  jin itu akan keluar sendiri. Kalau kita takut, dia akan semakin senang dan lebih berani. Dia sedang mencari perhatian kita."

Semua mengikuti arahan Wina.

Tak ada satu pun perangkat desa yang hadir saat kepulangan mereka. Semua warga sepertinya sudah sepakat mengusir secara tidak langsung. 

Kepala dusun pas di awal kedatangan mereka terlihat ramah, sekarang malah mendadak cuek. Dia hanya lewat saja dengan sepeda motornya. Itu semua mungkin karena ketersinggungan pihak warga atas pantangan yang dilanggar oleh Wina dan teman-temannya.

Dalam waktu bersamaan, dukun kampung juga berjalan melewati tempat singgah mereka. Wina pun datang menghampiri.

"Nek, maaf. Kenapa hutan jati disana tidak boleh difoto?" tanya Wina dengan raut wajah penasaran.

Dukun kampung itu hanya menggelengkan kepala dan diam. Jari telunjuknya mengarah pada rumah panggung.

"Kalian pulang! Tinggalkan dia disini!," ujar nenek itu dengan sorot mata tajam pada Wina dan teman-temannya.

Semua panik mendengarkan ucapan wanita tua itu. Ketakutan mulai menggerayangi bulu kuduk. Rombongan KKN itu pun hanya terdiam dan makin bingung tak tahu harus berbuat apa lagi.

Sekian lama menunggu, para mahasiswa itu berangkat meninggalkan kampung dengan sedikit lega. Namun, perasaan takut belum hilang dalam pikiran apalagi Silvi masih belum sadar betul. Matanya melotot pada orang di sekitar.  

Di jok mobil bagian belakang, Ratno terlihat berbaring dalam keadaan demam tinggi dan disertai batuk keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun