Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Mata Anakku Bukan untuk Status KKNmu: Dendam Sang Kukang

18 Mei 2024   11:08 Diperbarui: 18 Mei 2024   11:09 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wina bingung apa yang terjadi. Dia bersandar ke dinding dan menatap dari jendela kerumunan orang yang sepertinya membawa kantung jenazah. Ada 5 kantong jenazah  yang dia lihat diturunkan dari mobil ambulans.

Dua orang pria tegap berjaket hitam memasuki ruangan. Mereka mendekati Wina dan membawa sebuah tas kecil.

"Kami dari Polres, apakah tas ini punya anda?" tanya salah satu pria.

Wina memperhatikan dengan seksama tas yang ditunjukkan kedua polisi itu. Terlihat sebuah tali nilon biru sepanjang 2 meter di dalamnya dan secarik kertas bertuliskan 'Kembalikan Mata anakku'. Sudah pasti itu adalah tas yang dia temukan kemarin malam.

"Itu bukan punya saya, Pak. Saya temukan di hutan jati tadi malam dekat jenazah Silvi, teman saya," terang Wina membela diri.

"Jenazah? Tadi malam? Anda kan sudah berada di rumah sakit ini selama seminggu."

Wina tak mengerti apa yang dikatakan oleh polisi itu. Dia tambah tidak mengerti kenapa dia ada di rumah sakit. Padahal jelas bahwa dirinya ada bersama teman-teman KKNnya beserta sopir di lokasi jenazah Silvi tadi malam.

"Jenazah siapa?"

"Silvi, Pak."

Anggota polisi di sampingnya mengecek nama di daftar korban pembunuhan minggu lalu.

"Tidak ada nama Silvi disini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun