Mohon tunggu...
I Nengah Suardana
I Nengah Suardana Mohon Tunggu... Guru - Guru Agama Hindu, SD Negeri 1 Manggissari

Guru Agama Hindu di SD Negeri Satu Manggissari , Pekutatan, Jembrana , Bali

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Sarana Persembayangan Umat Hindu

30 Juni 2024   11:17 Diperbarui: 30 Juni 2024   11:32 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Arti bunga adalah bagian tumbuhan yang akan menjadi buah, biasanya elok warnanya dan harum baunya. Dalam kitab Agastya Parwa disebutkan ada beberapa bunga yang tidak baik dipersembahkan atau dipakai sebagai sarana persembahyangan. 

“Nihan ikang kembang tan yogya pujakena ring bhatara : kembang uleren, kembang ruru tan inuduh, kembang laywan, laywan ngaranya alewas mekar, kembang munggah ring sema, nahan ta lwir ning kembang tan yogya pujakena de nika sang satwika.” Artinya : Inilah bunga yang tidak patut dipersembahkan kepada Bhatara, bunga yang berulat, bunga yang gugur tanpa diguncang, bunga yang berisi semut, bunga yang layu yaitu bunga yang lewat masa mekarnya, bunga yang tumbuh di kuburan. Itulah jenis-jenis bunga yang tidak patut dipersembahkan oleh orang baik-baik.

 Fungsi dari bunga yaitu sebagai simbol Sang Hyang Widi Wasa (Siwa). Juga sebagai simbol menghantarkan rasa kasih dan cinta. Bunga sebagai simbol Tuhan diletakkan di ujung cakupan tangan pada saat menyembah dan sesudahnya bunga tersebut diletakkan di atas kepala atau disumpingkan di telinga. 

Sedangkan bunga sebagai sarana persembahan maka bunga dipakai mengisi sesajen. Tidak setiap bunga bisa dipakai sebagai sarana persembahyangan. Untuk bunga yang paling baik menurut ajaran agama dan serba guna adalah bunga teratai. Bunga ini akarnya di lumpur, daunnya di air, dan bunganya membujur di udara. Bunga yang terbaik adalah bunga teratai untuk digunakan sebagai persembahan.

Makna bunga, tidak hanya dipakai untuk melengkapi persembahanpersembahan lain. Oleh karena itu hendaknya dipergunakan bunga yang baru mekar, berbau wangi, dan belum dihinggapi serangga. Dan juga sebaiknya tidak mempergunakan yang tidak mempunyai kelopak bunga, misal sari konta. 

Bunga berwarna kuning, untuk memuja Hyang Widhi dengan sebutan Mahadewa yang memiliki kekuatan seperti nagapasa,memancarkan sinar berwarna kuning. Persembahyangan dengan bunga berwarna kuning biasanya digabungkan dengan kwangen yang dilengkapi dengan bunga berwarna kuning. Bunga berwarna putih, untuk memuja Hyang Widhi dengan sebutan Iswara, memiliki kekuatan seperti badjra, memancarkan sinar berwarna putih(netral).

Berikut adalah makna dari bunga:

a. Bunga memiliki fungsi sebagai simbol dari Sang Hyang Widi Wasa (siwa), sebagai lambang cinta kasih. b. Bunga juga sebagai lambang restu bakthi terhadap-Ny

c. Bunga sebagai lambang peleburan dosa dan saksi kebenaran.

Selain itu dalam agama Hindu terdapat satu bunga yang diistimewakan yaitu bunga Teratai. Bunga teratai merupakan salah satu bunga yang sangat dihormati, karena mereka memahami bahwa para dewa dan dewi bersemayam diatas bunga teratai. Mereka juga percaya bahwa warna merah yang terdapat pada bunga teratai itu merupakan suatu kesucian dan keberuntungan. 

Bunga teratai mempunyai tiga bagian yang ketiganya seolah-olah hidup di tiga alam yang berbeda. Ketiga bagian tersebut ialah akar, tangkai dan bunga. Akar bunga teratai tertanam di tanah, lalu tangkainya hidup di air, kemudian bunganya mekar di udara. Namun bunga ini tidak menjadi sarana persembahyangan harian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun