Jenis penelitian Penelitian yang penulis lakukan adalah adalah penelitian lapangan field research dengan pendekatan kualitatif. Menurut Denzin dan Lincoln, kata kualitatif menyiratkan pada proses dan makna yang tidak dikaji secara ketat dari sisi kuantitas, jumlah, intensitas atau frekuensinya.
Maka dengan metode kualitatif ini peneliti menekankan sifat realitas ketika menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia di lapangan. Yang dimaksud kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak bisa diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur statistic atau cara-cara lain dari kuantitatif. Penelitian kualitatif secara umum dapat
digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain.
Pendekatan itu sendiri berasal dari bahasa Inggris yakni history yang artinya sejarah atau riwayat. Secara terminology pengertian sejarah atau historis itu sendiri adalah suatu rangkaian peristiwa yang meliputi unsur tempat, waktu, objek, latar belakang dan pelaku yang terdapat dalam peristiwa itu.
sejarah itu merupakan serangkaian cerita manusia yang terjadi pada masa lampau dengan segala rangkaiannya. Unsur terpenting dalam sejarah itu adalah sebuah peristiwa. selain itu penelitian dengan daya kritis dalam sejarah itu tidak kalah pentingnya karena dengan adanya penelitian tersebut kita bisa mengungkapkan kebenaran dalam makna yang terkandung dalam sejarah tersebut.
PEMBAHASAN
Pengertian Sembahyang
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan arti kata sembahyang adalah memohon kepada Tuhan. Persembahyangan salah satu dari pengamalan ajaran Agama Hindu yang paling menonjol dilakukan umat Hindu pada umumnya. Sembahyang adalah puncak dari yajna dan karma. Artinya, upaya untuk mendalami ilmu pengetahuan suci atau yajna.
Kata sembahyang berasal dari bahasa Jawa Kuno yang terdiri dari dua kata yaitu “sembah” artinya menghormat, takluk, menghamba, sedangkan kata “hyang” artinya Dewa atau sosok yang mahasuci. Sembahyang itu adalah suatu upaya spiritual untuk menguatkan upaya mencari ilmu pengetahuan suci atau yajna dan melakukan perbuatan baik yang disebut Subha Karma, dengan artinya sembahyang itu untuk menguatkan upaya mencari ilmu pengetahuan suci dan memotivasi umat untuk bekerja secara nyata mewujudkan Dharma dari ajaran kitab Weda.
Persembahyangan tidak hanya dilakukan karena adanya hari raya atau upacara tertentu. Dalam kitab Chandogya Upanisad ada dinyatakan bahwa sembahyang harian itu dapat dilakukan tiga kali sehari dengan melakukan sembahyang harian akan mendapat berkah. Sebagai umat manusia yang beragama, yang menjunjung tinggi keagamaan dan kemahakuasaan Tuhan, sepantasnya manusia menyadari bahwa sesungguhnya didalam diri manusia terdapat Atman atau jiwa yang merupakan percikan sinar dari Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan yang maha Esa).
Tanpa adanya Atman dalam diri , pastilah manusia tidak bisa hidup. Dengan bersembahyang umat manusia akan lebih tenang, lebih tentram bahkan merasa damai di hati.