Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tunggu Aku di Way Dente

9 Desember 2020   20:34 Diperbarui: 9 Desember 2020   20:39 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tunggu Aku di Way Dente (dokpri)

Tiba di rumah, Zaldi tak habis pikir pada permintaan Siti yang ingin di antar dengan sampannya.

Padahal ia bisa menumpang taxi milik Budin, sepupunya atau ikut dengan kakak laki-lakinya yang tiap hari bolak balik mengantar sayuran ke pasar Unit II.

"Apakah Siti ingin berlama-lama denganku?"

Pikirannya menerawang jauh, menyentuh secuil kenangan saat mengerjakan tugas kelompok bersama Siti kala sekolah dahulu.

Selesai mengerjakan tugas, Siti dan Zaldi saling mencuri pandang dan berbagi senyum. Alih-alih bermain dan becanda dengan teman-teman di Air terjun kembar, Pesawaran.

Di atas sampan dibawah kabut pagi, mereka berdua tengah bercengkrama sambil menikmati perjalanan dengan canda tawa.

"Apa isi tas itu, Siti?" Tanya Zaldi.

"Baju dan buku-buku, Zaldi," jawab Siti, seraya menghapus air matanya yang akan menetes karena puas tertawa.

"Kenapa kau bawa begitu banyak?" Lanjut Zaldi.

Siti tak menjawabnya, ia hanya menatap Zaldi, kemudian berkata, "Zaldi, sudah kau baca buku pemberianku?"

"Belum, semalam tangkapan ikan cukup banyak," jawab Zaldi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun