Tiba di rumah, Zaldi tak habis pikir pada permintaan Siti yang ingin di antar dengan sampannya.
Padahal ia bisa menumpang taxi milik Budin, sepupunya atau ikut dengan kakak laki-lakinya yang tiap hari bolak balik mengantar sayuran ke pasar Unit II.
"Apakah Siti ingin berlama-lama denganku?"
Pikirannya menerawang jauh, menyentuh secuil kenangan saat mengerjakan tugas kelompok bersama Siti kala sekolah dahulu.
Selesai mengerjakan tugas, Siti dan Zaldi saling mencuri pandang dan berbagi senyum. Alih-alih bermain dan becanda dengan teman-teman di Air terjun kembar, Pesawaran.
Di atas sampan dibawah kabut pagi, mereka berdua tengah bercengkrama sambil menikmati perjalanan dengan canda tawa.
"Apa isi tas itu, Siti?" Tanya Zaldi.
"Baju dan buku-buku, Zaldi," jawab Siti, seraya menghapus air matanya yang akan menetes karena puas tertawa.
"Kenapa kau bawa begitu banyak?" Lanjut Zaldi.
Siti tak menjawabnya, ia hanya menatap Zaldi, kemudian berkata, "Zaldi, sudah kau baca buku pemberianku?"
"Belum, semalam tangkapan ikan cukup banyak," jawab Zaldi.