Mohon tunggu...
Cerpen

Perjalanan Dari Kendari Menuju Alaska

14 Desember 2017   21:19 Diperbarui: 14 Desember 2017   21:30 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"mengapa kau tidak ke acara syukuranku tadi malam?"
"Saya sedikit kurang sehat tapi sudah lebih baik hari ini"
"Oh baguslah kalau begitu. Saya mengajakmu kesini karena ingin meminta maaf atas segala kesalahan saya kepadamu selama ini, saya mungkin tidak akan pulang sampai tiga tahun kedepan. Dan terimakasih untuk seluruh perhatian yang kamu berikan kepada saya dan yang paling penting seluruh bantuan yang kamu berikan. Jujur saya tidak tahu lagi bagaimana harus membalas seluruh kebaikanmu"
"Sebelum kamu meminta maaf Saya bahkan sudah memaafkan semua kesalahanmu dan kaupun tak perlu melakukan apa -- apa untuk membalas seluruhnya, tidak ada yang perlu disesalkan. Oh ya kau bahkan belum menjawab pertanyaan saya mengenai perempuan itu"
"Perempuan yang mana?" tanyaku dengan nada bicara dan ekspresi wajah bingung
"Ya. Perempuan yang sering kau sebut beberapa bulan terakhir. Kau senang ketika melihat senyumnya, senang ketika dia mengucapkan salam kepadamu sambil tersenyum. Kau belum memberi tahu siapa perempuan itu"
"Oh saya bahkan sudah lupa perempuan itu ketika bersamamu"
"Oh ya? Kalau begitu jawab saya dengan jujur. Apa keputusanmu untuk kita?"
"Maksudnya?"
"Iya. Apa keputusanmu untuk kita, untuk hubungan kita"
"Hubungan kita? Bukankah hubungan Kita hanya teman Sakinah?"
"Hanya teman? Terimakasih banyak Ali" tukasnya dengan mata yang berkaca - kaca lalu berbalik badan

"Hey ada apa denganmu? Kenapa seperti ini?" Sergah Ali sambil menahan Sakinah yang sudah ingin melangkah pergi

"Disituasi seperti ini kau masih bertanya ada apa dengan saya? Ali mengapa jiwamu sangat membatu? Tidak adakah sedikit kepekaan dijiwamu tentang kita? Bahkan sampai pada titik dimana kau sudah akan pergi meninggalkan saya" jawabnya masih dengan Mata yang berkaca - kaca.

"Ada apa denganmu Sakinah?"
"Sudahlah Ali, saya sudah lelah bicara denganmu. Maafkan saya yang terlalu menuntut kamu untuk memahami saya. Tapi percayalah Ali apapun yang sudah kamu lakukan kepada saya juga akan dibalas oleh Tuhan akibat perbuatanmu sendiri. Dan satu lagi Ali, saya meminta kepadamu agar menjaga lisanmu. Jangan mudah mengucapkan kata yang terlalu manis kepada perempuan yang kau tiada niat untuk hidup dengan dia, layaknya apa yang kamu lakukan kepada saya. Besok kau akan berangkat ke Alaska, semoga Tuhan memudahkan jalan untuk kau wujudkan mimpi - mimpimu. Assalamu'alaikum"

"Sakinah, sebentar. Kau mau aku antar pulang?"

"Terimakasih tapi itu tidak perlu. Saya membawa kendaraan sendiri" katanya seraya pergi meninggalkan Ali yang masih mematung mencerna apa yang diutarakan Sakinah "Ada apa ini ya Allah? Apakah saya memang bersikap berlebihan kepada dia?" sergahnya lalu berjalan menuju mobil sedan silver yang membawanya kembali membelah jalan besar kota Kendari.

***

"Hati - hati ya nak Jaga dirimu baik - baik. Kalau mau makan jajanan perhatikan selalu label halalnya" tukas ibu tatkala kami sedang berada di ruang tunggu bandara Halu Oleo Kendari, sekitar sepuluh menit sebelum keberangkatan.

"Bagaimana urusan check in mu Ali? Sudah selesai?" Tanya Aliyah yang berdiri di samping ibu

"Iya Aliyah sudah selesai semuanya" jawabku sembari tersenyum lebar.

"Ibu, Fahri, Hari, Aliyah, Jonathan. Kalau begitu saya masuk dulu. Terimakasih sudah mengantar" kataku setelah mendengar panggilan petugas bandara dari pengeras suara. "Baiklah nak pergilah dan jaga dirimu baik - baik. Sering - sering menghubungi ponsel ibu" kata ibu sembari mengalungkan tangannya di leherku, lalu melepas pelukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun