"Gapapa loh, pak. Tempat tinggal ini udah cukup mewah untuk mahasiswa KKN"
Pak RT tersenyum mendengar ucapan Pak Arsini, lalu pamit meninggalkan kami. Setelah sosok Pak RT menghilang dipersimpangan jalan, kamipun memasuki rumah yang berlokasi persis dipinggir jurang. Menurut pengakuan Pak RT, rumah ini dahulunya adalah rumah salah satu warga yang memilih untuk pergi pasca kejadian longsor yang menghanyutkan beberapa rumah tetangganya. Karena takut longsor susulan, pemiliknya pergi dan hanya berkunjung sesekali. Jadi Pak RT meminta izin kepada pemilik rumah untuk menjadi rumah singgah untuk kami.
Kamipun memasuki rumah tersebut, terdapat 2 kamar didalamnya. Kami langsung membaginya. 1 kamar untuk laki-laki, kamar yang lain untuk perempuan. Layaknya rumah zaman dulu, posisi kamar mandi berada diluar rumah. "Laki-laki angkat peralatan dari mobil sementara perempuan bersih-bersih rumah ya" titah Lina.
Tak terasa waktu magribpun tiba, semua anggota tim termasuk Pak Arsini sudah membersihkan tubuh. Pak Arsinipun mempersilahkan anggota tim untuk melaksanakan ibadah Sholat Magrib, sementara dirinya sibuk mengecek tugas mahasiswa.
Sekitar pukul 19.30 setelah melaksanakan sholat Isya, kami pergi menuju rumah Pak RT demi memenuhi undangannya. Dirumah Pak RT kami melaksanakan rapat kecil dan membangun engagement dengan warga sekitar.
.
.
Nantikan kisah selanjutnya setelah event KKN Kompasiana usai yaaaa :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H