Malu-malu, canggung bahkan tidak mau dalam berbaur, berinteraksi dengan orang.
Kurangnya lancar berbicara dan terbiasa diam saja ketika ditanya orang lain.
Suka berangan - angan, suka berimajinasi memiliki harapan yang tidak masuk akal atau sangat tidak realistis.
Mudah terbawa perasaan atau sensitif.
Mengingat rasa percaya diri sangat perlu dimiliki oleh semua individu yang harus ditanamkan sejak dini,  dari kajian diatas percaya diri memang tidak sepenuhnya bisa berkembang dengan sendirinya tetapi dengan adanya bimbingan dan pelatihan untuk membentuknya. Dilihat dari faktor pendukung peran keluarga dan orang terdekat sangat diperlukan dalam membantu pembentukan percaya diri seperti didikan orang tua dari kecil, dorongan atau motivasi, cinta dan model. Tetapi tidak semua individu memiliki kesempatan mendapatkan dukungan dari keluarga dan orang sekitar. Maka oleh karena itu disinilah peran konselor atau guru BK membantu individu atau siswanya untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Dalam menumbuhkan rasa percaya diri siswa guru BK bisa menggunakan bimbingan  kelompok.
Definisi Bimbingan Kelompok
    Secara umum, bimbingan kelompok adalah kegiatan pemberian bantuan yang dilakukan dalam dinamika kelompok. Menurut Tohirin (2007) bimbingan kelompok  merupakan cara untuk memberikan bantuan kepada konseli yang dilakukan secara berkelompok. Sedangkan menurut Romlah (2001) bimbingan kelompok yaitu suatu metode bimbingan untuk membantu konseli agar maksimal dalam mencapai perkembangannya yang dilaksanakan dalam suasana kelompok. Jadi, bimbingan kelompok merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkelompok untuk membantu konseli memaksimalkan perkembangannya dan mencegah munculnya permasalahan.
Terdapat beberapa manfaat layanan bimbingan kelompok yang dikemukakan Winkel dan Sri Hastuti (2004) diantaranya: