d) Â Â Teknik Homeroom
    Menurut Pietrofesa (dalam Romlah, 2006: 123) homeroom merupakan suatu teknik bimbingan kelompok yang dilakukan diluar jam pelajaran dalam suasana kekeluargaan, dan dipimpin oleh guru BK. Disebut dengan homeroom karena pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok dikondisikan seperti suasana rumah, sehingga guru BK dapat bertindak sebagai orang tua atau kakak dari siswa selama pelaksanaan kegiatan. Kondisi seperti ini bertujuan agar guru BK dapat lebih mengenal siswa dan siswa dapat merasa nyaman dan bersahabat dalam keadaan informal sehingga siswa dapat lebih terbuka dalam menyampaikan pendapatnya.
    Suasana informal yang membuat siswa menjadi rileks dan nyaman dapat membuat siswa menjadi lebih mudah untuk berinteraksi dengan siswa lainnya serta dapat lebih percaya diri pada kemampuannya. Safitri, dkk (2022) membuktikan bahwa teknik homeroom dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa. Temuan penelitiannya menunjukkan bahwa hasil post-test lebih tinggi dari hasil pre-test. Dalam perhitungan menggunakan analisis data uji Wilcoxon menunjukkan Asymp.Sig (2-tailed) bernilai 0,018 dimana bimbingan kelompok homeroom berpengaruh dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa. Terdapat beberapa tahapan dalam melakukan teknik homeroom, yakni sebagai berikut.
Tahap Pembentukan
Guru BK menyiapkan sarana dan fasilitas yang diperlukan ketika melakukan bimbingan kelompok dengan teknik homeroom, misalnya pot bunga, camilan ringan, dan karpet sebagai tempat duduk. Guru BK harus menyiapkan ruangan yang mirip dengan suasana rumah. Guru BK juga bisa menanyakan langsung kepada siswa yang akan mengikuti bimbingan kelompok mengenai hal apa saja yang dapat membuat mereka nyaman seperti saat berada di rumah agar nantinya suasana rumah dapat benar-benar terealisasikan. Pada tahap ini, guru BK dapat memulai pengakraban dengan anggota kelompok dengan perkenalan serta ice breaking.
Tahap Peralihan
Pada tahap peralihan, guru BK menanyakan kesiapan siswa dalam memulai kegiatan. Sebelumnya, guru BK harus memastikan secara langsung dengan menanyakan apakah situasi dan kondisi bimbingan kelompok ini sudah membuat siswa nyaman seperti di rumah ataukah belum. Sehingga, siswa bisa siap untuk melanjutkan tahap berikutnya.
Tahap Kegiatan
Guru BK dapat memulai kegiatan dengan menyampaikan topik yang akan dibahas terlebih dahulu, misalnya topik tentang rasa percaya diri kemudian anggota kelompok dapat membahasnya lebih luas. Guru BK Â harus mengarahkan proses kegiatan agar dapat dilakukan dengan lancar. Selain itu, guru BK juga harus menjaga suasana bimbingan kelompok agar tetap nyaman seperti suasana rumah yang penuh kasih sayang, kehangatan, dan kekeluargaan. Setelah itu, diskusi dapat dilakukan dengan nyaman tanpa ada suasana yang menegangkan.
Tahap Pengakhiran
Pada tahap ini, guru bimbingan konseling mempresentasikan hasil dan rekomendasi dari kegiatan yang telah diselesaikan. Guru konseling juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbagi pemikiran dan pesan mereka setelah terlibat dalam kegiatan.