Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Jangkar Baja Dukung Visi Indonesia Unggul Ganjar Mahfud

17 November 2023   10:28 Diperbarui: 17 November 2023   10:28 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Bagaimana menciptakan ekosistem pertanian terpadu atas manfaat pembangunan dam/bendungan/waduk?

2. Bagaimana mendekatkan kebutuhan industri dan perbankan dengan petani sehingga desa benar-benar menjadi sentra ekonomi?

3. Bagaimana peran riset dan teknologi untuk menghasilkan produk unggulan, menjamin rantai pasok (supply chain) dan pemasaran produk akhir (end user)?

Dengan generasi produktif di desa akan mengurangi urbanisasi, karena desa benar-benar menjadi sentra ekonomi, sentra produksi.

Pemasaran didukung oleh pasar digital, serta distribusi didukung oleh akses tol yang terus dikembangkan untuk konektifitas sentra produksi, distribusi ke konsumen.
Dari desa bisa melakukan bisnis tanpa berkantor di kota apalagi kemudian dapat bermitra, bersinergi dengan BUMDes.

Pemerintahan Desa membutuhkan pendampingan dari Lembaga Konsultan (berbagai keahlian) bentukan pemerintah pusat yang bekerja profesional dalam memotret potensi ekonomi desa, memberikan rekomendasi, monitoring dan evaluasi program unggulan dalam pengelolaan Dana Desa dan memajukan BUMDes sehingga Dana Desa benar-benar menggerakkan perekonomian desa.
Bukan Pendamping Desa seperti saat ini yang sekedar administratif (Dam Festival: Menggerakkan Kepeloporan Desa Sebagai Sentra Kedaulatan Pangan, 10/08/2023).

Transformasi BBM Menuju EBT

Selama ini harga BBM sangat rentan dikapitalisasi sebagai isu politik. Sementara transformasi dari ketergantungan energi fosil menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) membutuhkan waktu dan investasi yang besar.

Walaupun teknologinya sangat mahal namun Indonesia harus giat dalam mengembangkan EBT yang berbasis air, panas bumi/geothermal, gas alam, matahari, angin, listrik/battery dan bio energi agar ketergantungan pada konsumsi BBM semakin berkurang.

Bahwa pasca 2050 dunia akan "dipaksa" menggunakan Energi Baru Terbarukan yang tentunya akan mengubah peta "pemain" energi masa depan.

Indonesia adalah salahsatu negara yang akan menjadi "pemain" karena berlimpahnya cadangan energi berupa air, panas bumi/geothermal, gas alam, matahari, angin, listrik/battery dan bio energi. (Presidensi G20 Indonesia Ajak Rusia Berdamai, 25/02/2022).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun