Mohon tunggu...
Ika Devita Susanti
Ika Devita Susanti Mohon Tunggu... -

*I could be a writer, reader, singer and whatever you could imagine*

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saksi Bisu antara Kau dan Aku

29 Maret 2011   06:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:20 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Makan di kosan aja yuk Ver, aku capek nih,” Rey menyarankan.

“Gak ah, aku kan sudah sampai di sini, masa kita makan cuma di kosan aja. Makan di luar yuk,” Rayu Vera. Saat seperti inilah yang membuat Susan sedih Vera merayu dengan bergelayut di lengan Rey.

“Makan di kosan aja,” Susan ikut-ikutan menyarankan. Berharap Rey memilih sarannya.

“Di luar aja. Susan makan di kosan aja gapapa kok, pasti Susan capek. Aku masih mau jalan-jalan. Kita kan sudah lama ga ketemu, sayang,” Susan jengkel. Kenapa sih perempuan ini tidak bisa memahami Rey. Rey kan capek. Dia pulang kerja sudah menjemput Vera di bandara yang jauhnya satu jam dari kantor. Sudah menemani jalan-jalan, masih mau makan di luar lagi.

“Sudah, kita beli aja, trus makan di kosan, gimana. Kasian Rey nya capek Ver. Dia butuh istirahat juga,” Susan mencoba merayu Vera.

Rey bingung harus bagaimana. Vera terus meraung-raung minta makan di luar. Susan berusaha meyakinkan Vera untuk makan di kosan. Susan benar, dia sangat capek. Kerjaan menumpuk karena akhir bulan. Rey masih harus menjemput Vera di bandara dan menemani Vera jalan-jalan. Susan mengerti bahwa Rey kelelahan. Mungkin ini yang membuat Rey menyayangi Susan. Dia pengertian.

“Gini aja. Susan, kamu pasti capek, kamu pulang aja gapapa. Kamu istirahat dulu. Kamu pasti capek juga kan? Aku nemanin Vera makan di luar, sekaligus ngajak dia jalan-jalan. Gimana?”

“Ide yang bagus sayang.” Vera girang, “Susan pulang aja gapapa. Makasih ya sudah nemenin Vera dan Rey jalan-jalan. Besok kita jalan lagi yah”

Susan tidak terima. Kenapa Rey harus memilih Vera. Rey membohongi dirinya sendiri. Kenapa rey mengorbankan dia dan Susan. Kenapa demi Vera dia rela?

“Rey, kamu kan capek. Gimana kalau besok aja makan di luarnya?” Susan berharap Rey berubah pikiran.

“Ga kok San, gapapa. Kamu istirahat aja yah. Besok kita ketemuan lagi.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun