Mohon tunggu...
I GEDEARIANA
I GEDEARIANA Mohon Tunggu... Guru - guru

guru biologi di sman 1 toili barat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran TGT pada Materi Keanekaragaman Hayati Kelas XA SMAN 1 Toili Barat

6 Desember 2023   01:00 Diperbarui: 6 Desember 2023   01:02 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Model pembelajaran Team Game Tournament (TGT) merupakan model pembelajaran kooperatif yang menggunakan pelajaran yang sama yang disampaikan oleh guru dan tim kerja yang sama seperti dalam pembelajaran kooperatif yang lain yaitu pembagian siswa menjadi tim belajar yang terdiri atas empat orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya. Dalam TGT dilakukan turnamen, di mana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya. Pelaksanaan  TGT menambahkan dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan. Karena faktor menyenangkan dan kegiatannyalah sebagian guru lebih memilih TGT daripada model pembelajaran kooperatif lainnya yang lebih bersifat kooperatif murni (Slavin, 2005).

Menurut Sugiharto, dalam menentukan strategi pembelajaran biologi, ada lima komponen, utama dalam TGT, yaitu:

Penyajian kelas/materi

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini, siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang diberikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.

  • Kelompok
  • Kelompok biasanya terdiri atas empat sampai dengan lima orang siswa. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.
  • Game
  • Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan- pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapatkan skor.

    • Turnamen
    • Untuk memulai turnamen masing-masing peserta mengambil nomor undian. Siswa yang mendapatkan nomor terbesar sebagai reader 1, terbesar kedua sebagai chalenger 1, terbesar ketiga sebagai chalenger 2, terbesar keempat sebagai chalenger 3. Dan kalau jumlah peserta dalam kelompok itu lima orang maka yang mendapatkan nomor terendah sebagai reader2. Reader 1 tugasnya membaca soal dan menjawab soal pada kesempatan yang pertama. Chalenger 1 tugasnya menjawab soal yang dibacakan oleh reader1 apabila menurut chalenger 1 jawaban reader 1 salah. Chalenger 2 tugasnya adalah menjawab soal yang dibacakan oleh reader 1 tadi apabila jawaban reader 1 dan chalenger 1 menurut chalenger 2 salah. Chalenger 3 tugasnya adalah menjawab soal yang dibacakan oleh reader 1 apabila jawaban reader1, chalenger 1, chalenger 2 menurut chalenger 3 salah. Reader 2 tugasnya adalah membacakan kunci jawaban. Permainan dilanjutkan pada soal nomor dua. Posisi peserta berubah searah jarum jam. Peserta yang menjadi chalenger 1 sekarang menjadi reader1, chalenger 2 menjadi chalenger 1, challenger 3 menjadi chalenger 2, reader 2 menjadi chalenger 3 dan reader 1 menjadi reader 2. Hal itu terus dilakukan sebanyak jumlah soal yang disediakan guru.
  • Penghargaan kelompok
  • Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menjadi pemenang, masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan.

  • Materi Pembelajaran Keanekaragaman Hayati
  • Kajian meteri yang akan diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah materi pembelajaran keanekaragaman hayati yang berbasis pada Kurikulum 2013. Menurut paparan Kemendikbud sendiri, Kurikulum 2013 adalah kumpulan komponen perencanaan dan pengaturan yang mencakup isi, tujuan dan bahan dari pelajaran serta cara penggunaan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum sendiri dibuat agar tujuan pendidikan dapat tercapai sebagai pedoman untuk penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolah oleh pihak- pihak yang bersangkutan. Pihak yang dimaksud yakni pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung.

    Materi pembelajaran keanekaragaman hayati di SMA Negeri 1 Toili Barat mengacu pada standar kompetensi (SK) yaitu memahami prinsip-prinsip keanekaragaman hayati, Sedangkan kompetensi dasar (KD) yang diacu adalah menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya beserta ancaman dan pelestariannya, Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dan usulan upaya pelestariannya. Materi pembelajaran keanekaragaman hayati yang diteliti adalah keanekaragaman hayati tingkat gen, tingkat jenis dan tingkat ekosistem dan peranannya dalam kehidupan.

    Kerangka Berpikir

    Pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status. Pembelajaran dengan model TGT di SMA Negeri 1 Toili Barat kelas XA pada materi pembelajaran keanekaragaman hayati, dimulai dengan menanamkan kesadaran diri bahwa siswa baik dalam kelompok maupun dalam kelas harus bekerjasama dan berkompetisi untuk mau mengembangkan potensi menambah keterampilan, melihat kelemahan, mengambil nilai manfaat, dan kesadaran menentukan pendirian untuk menyemangati diri sendiri dan teman.

    Kegiatan dimulai dengan mengelompokkan siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. Kekompakan dalam diskusi maupun turnamen akademik sangat diperlukan sehingga suasana nyaman dan menyenangkan dapat tercipta. Game atau permainan akademik yang disajikan dalam TGT diharapkan dapat menumbuhkan keaktifan dan ketrampilan siswa sehingga motivasi siswa dalam kegiatan belajar dapat meningkat sehingga hasil belajar juga akan meningkat.

    Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, yaitu tiap siklus terdiri dari empat langkah yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Setiap siklus dilakukan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, jika siklus sebelumnya belum dapat meningkatkan hasil belajar siswa maka diperlukan perbaikan materi atau strategi pembelajaran. Setelah melakukan perencanaan kembali dilakukan siklus selanjutnya sesuai dengan langkah-langkah siklus. Diharapkan dengan menggunakan metode TGT diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XA SMA Negeri 1   Toili Barat. Adapun alur kerangka berpikir digambarkan dalam sebuah skema, sebagai berikut:

                      

    HALAMAN :
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
  • LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun