Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apakah Perbedaan antara Menjadi Guru, Guru yang Dijadikan atau Guru Jadi-jadian?

5 Juni 2024   01:51 Diperbarui: 5 Juni 2024   03:08 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan belajar di kelas | Dokumen pribadi

2. Pendekatan Non-Profesional

Pendekatan non-profesional adalah perilaku yang tidak sesuai dengan standar etika dan profesionalisme yang berlaku dalam profesi guru. Beberapa contoh perilaku non-profesional antara lain:

jarang hadir dan tidajk patuh: "Guru jadi-jadian" mungkin sering absen atau tidak mematuhi aturan dan tata tertib sekolah.

Tidak professional dalam Berinteraksi: Mereka mungkin tidak memperlakukan siswa, rekan kerja, atau staf sekolah dengan hormat dan kesopanan.

Tidak Menyiapkan Pelajaran: Tidak mempersiapkan pelajaran dengan baik atau tidak memenuhi tanggung jawab pengajaran dengan serius.

Dampak: Pendekatan non-profesional dapat menciptakan lingkungan belajar yang tidak kondusif, menyebabkan ketidaknyamanan atau ketegangan di antara siswa dan staf sekolah. Ini juga dapat merusak citra profesi guru dan mengurangi rasa hormat terhadap guru.

3. Motivasi yang Tidak Tepat

Motivasi yang tidak tepat adalah saat seorang guru mengajar bukan untuk mendidik atau meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi untuk tujuan lain yang tidak berkaitan dengan pendidikan. Beberapa alasan motivasi yang tidak tepat termasuk:

Penghargaan Finansial: Guru mungkin mengajar hanya untuk mendapatkan penghasilan tambahan, tanpa memperhatikan kebutuhan atau perkembangan siswa.

Kepentingan Pribadi: Mereka mungkin menggunakan posisi guru untuk memperoleh keuntungan pribadi atau politik, mengabaikan kesejahteraan siswa.

Ketidaktertarikan pada Pendidikan: Sebagian "guru jadi-jadian" mungkin tidak memiliki minat atau kecenderungan untuk menjadi pendidik, tetapi mengambil pekerjaan sebagai guru karena faktor lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun