2. Pendekatan Non-Profesional
Pendekatan non-profesional adalah perilaku yang tidak sesuai dengan standar etika dan profesionalisme yang berlaku dalam profesi guru. Beberapa contoh perilaku non-profesional antara lain:
jarang hadir dan tidajk patuh: "Guru jadi-jadian" mungkin sering absen atau tidak mematuhi aturan dan tata tertib sekolah.
Tidak professional dalam Berinteraksi: Mereka mungkin tidak memperlakukan siswa, rekan kerja, atau staf sekolah dengan hormat dan kesopanan.
Tidak Menyiapkan Pelajaran: Tidak mempersiapkan pelajaran dengan baik atau tidak memenuhi tanggung jawab pengajaran dengan serius.
Dampak: Pendekatan non-profesional dapat menciptakan lingkungan belajar yang tidak kondusif, menyebabkan ketidaknyamanan atau ketegangan di antara siswa dan staf sekolah. Ini juga dapat merusak citra profesi guru dan mengurangi rasa hormat terhadap guru.
3. Motivasi yang Tidak Tepat
Motivasi yang tidak tepat adalah saat seorang guru mengajar bukan untuk mendidik atau meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi untuk tujuan lain yang tidak berkaitan dengan pendidikan. Beberapa alasan motivasi yang tidak tepat termasuk:
Penghargaan Finansial: Guru mungkin mengajar hanya untuk mendapatkan penghasilan tambahan, tanpa memperhatikan kebutuhan atau perkembangan siswa.
Kepentingan Pribadi: Mereka mungkin menggunakan posisi guru untuk memperoleh keuntungan pribadi atau politik, mengabaikan kesejahteraan siswa.
Ketidaktertarikan pada Pendidikan: Sebagian "guru jadi-jadian" mungkin tidak memiliki minat atau kecenderungan untuk menjadi pendidik, tetapi mengambil pekerjaan sebagai guru karena faktor lain.