Dampak: Motivasi yang tidak tepat dapat menyebabkan pengajaran yang tidak memadai, kurangnya komitmen terhadap keberhasilan siswa, dan kurangnya perhatian terhadap perkembangan siswa secara keseluruhan. Hal ini dapat menghambat kemajuan akademis dan emosional siswa, serta menurunkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Kehadiran "guru jadi-jadian" dalam sistem pendidikan bisa sangat merugikan. Mereka tidak hanya gagal memberikan pendidikan yang berkualitas, tetapi juga dapat merusak citra profesi guru secara keseluruhan.
Dampak Terhadap Pendidikan
Perbedaan antara "menjadi guru," "guru yang dijadikan," dan "guru jadi-jadian" sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Guru yang sejati mampu menginspirasi dan memotivasi siswa untuk belajar dan berkembang. Sebaliknya, guru yang dijadikan dan guru jadi-jadian cenderung menghasilkan lingkungan belajar yang kurang kondusif, yang pada akhirnya merugikan siswa.
Kesimpulan
Menjadi seorang guru adalah panggilan mulia yang memerlukan dedikasi, kompetensi, dan kasih sayang. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sangat penting bagi kita untuk mendukung dan mengapresiasi guru yang benar-benar menghayati profesi ini.Â
Di sisi lain, perlu ada upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kompetensi bagi mereka yang "dijadikan guru" dan mencegah keberadaan "guru jadi-jadian" dalam sistem pendidikan kita.Â
Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan memastikan setiap siswa mendapatkan pendidikan yang layak dan bermakna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI