Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apakah Perbedaan antara Menjadi Guru, Guru yang Dijadikan atau Guru Jadi-jadian?

5 Juni 2024   01:51 Diperbarui: 5 Juni 2024   03:08 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan belajar di kelas | Dokumen pribadi

Dampak: Motivasi yang tidak tepat dapat menyebabkan pengajaran yang tidak memadai, kurangnya komitmen terhadap keberhasilan siswa, dan kurangnya perhatian terhadap perkembangan siswa secara keseluruhan. Hal ini dapat menghambat kemajuan akademis dan emosional siswa, serta menurunkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Kehadiran "guru jadi-jadian" dalam sistem pendidikan bisa sangat merugikan. Mereka tidak hanya gagal memberikan pendidikan yang berkualitas, tetapi juga dapat merusak citra profesi guru secara keseluruhan.

Dampak Terhadap Pendidikan

Perbedaan antara "menjadi guru," "guru yang dijadikan," dan "guru jadi-jadian" sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Guru yang sejati mampu menginspirasi dan memotivasi siswa untuk belajar dan berkembang. Sebaliknya, guru yang dijadikan dan guru jadi-jadian cenderung menghasilkan lingkungan belajar yang kurang kondusif, yang pada akhirnya merugikan siswa.

Kesimpulan

Menjadi seorang guru adalah panggilan mulia yang memerlukan dedikasi, kompetensi, dan kasih sayang. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sangat penting bagi kita untuk mendukung dan mengapresiasi guru yang benar-benar menghayati profesi ini. 

Di sisi lain, perlu ada upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kompetensi bagi mereka yang "dijadikan guru" dan mencegah keberadaan "guru jadi-jadian" dalam sistem pendidikan kita. 

Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan memastikan setiap siswa mendapatkan pendidikan yang layak dan bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun