Mohon tunggu...
Yudo Adi
Yudo Adi Mohon Tunggu... -

Diluar sangkar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hana Risa Suba II

21 September 2011   06:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:46 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Kamu mana sempat berkenalan dengan kita-kita, orang sibuk gitu."

Balas Wanda yang berada di depan Renan. Raito dan Andi pun terlihat bercakap-cakap dengan Tyna dan Wanda. Sementara Risa hanya bisa melihat mereka dari bangkunya. Tak lama kemudian, Raito dan Andi pamit karena mereka ke kampus hanya mengikuti kelas pelatihan saja. Sementara Renan bersama rombongan dara cantik itu pergi ke kelas lain untuk mata kuliah selanjutnya. Risa pun membuntuti kawan-kawannya itu dari belakang. Setiap pertemuan kelas pelatihan, hanya Risa yang menyendiri walau selalu diajak kawan-kawannya bergabung dan hal ini terjadi berulang-ulang sehingga Risa hanya bisa melihat keakraban mereka berenam.

1 Oktober 11. Selesai pertemuan ke 6 di kelas pelatihan. Malam itu, Risa menengok kakaknya di lokasi shooting. Menungguinya yang sedang beradu akting bersama Olan dan artis-artis lainnya dengan duduk di kursi taman yang berdekatan dengan lokasi shooting sendirian, memandangi air mancur di tengah taman itu yang terlihat dari 5 pancaran lampu yang tertanam di dalam lantai disekitar kolam. Shooting pun selesai pukul 20.00. Sementara Ersa membersihkan diri dari make up di samping anak buahnya yang berkumis tebal. Olan mendekati Risa yang sedang duduk sendiri itu dan duduk disebelahnya. Mereka mengobrol tentang hal-hal yang ringan. Tiba-tiba dari belakang bangku, Ersa menodongkan pistol ke kepala si Olan.

"Mau kamu apakan adikku?"

Olan kaget, secara spontan mengangkat tangannya dan berdiri lagi seakan-akan menyerah.

"N ng nggak aku apa-apain kok Er.”

Risa tertawa kecil melihat kejadian itu. Ersa pun menurunkan pistolnya.

"Gapapa kok Lan, lanjutin saja obrolannya, Aku tinggal ganti baju dulu."

Ersa menepuk bahu Olan dan berlalu ke ruang ganti yang terletak di sebelah barat kursi tempat Olan dan Risa duduk. Olan pun menimpali,

"Aku ikut Er ganti baju bareng kamu."

Ersa membalikkan wajahnya dan menodongkan pistol itu lagi dengan kedua tangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun