Mohon tunggu...
Yudo Adi
Yudo Adi Mohon Tunggu... -

Diluar sangkar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hana Risa Suba I

19 September 2011   23:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:48 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Tit tiiit tit tiiit,”

Dering sms dari hp milik Olan berbunyi,

“Jilid I tembus 2000 copy, Alhamdulillah.”

Olan bersama Ibunya melakukan sujud syukur atas hal itu di tempat mereka berdiri. Ketika Raito keluar dari kamar dan turun dengan kaos oblong, dia diberi tahu kabar gembira itu oleh Olan yang berlari menuju arah Raito yang baru sampai di ruang keluarga.. Tak ada perubahan di wajah Raito, dia terlihat biasa menanggapi berita itu. Dia bertanya kepada Olan.

“Kamu menggunakan nama alias kan di identitas penulis bukuku itu?”

“Iya.” Jawab Olan.

“Bagus.” Raito menimpali.

” Dari dulu aku masih tak mengerti alasanmu kenapa kau bersikeras menyembunyikan identitasmu?” Tanya Olan lagi.

“Kau sudah tahu alasannya tiga tahun yang lalu.” Jawab Raito yang kembali ke kamarnya di lantai atas.

Tangis haru membuncah di mata Ibu Olan yang mendengar perkataan Raito itu lalu menutup mulut dan hidungnya dengan kedua tangannya dari arah dapur. Olan mencoba menenangkan ibunya.

“Hu hu hu hu.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun