Mohon tunggu...
HERI HALILING
HERI HALILING Mohon Tunggu... Guru - Guru

Heri Haliling nama pena dari Heri Surahman. Kunjungi link karyanya di GWP https://gwp.id/story/139921/perempuan-penjemput-subuh https://gwp.id/story/139925/rumah-remah-remang https://gwp.id/story/139926/sekuntum-mawar-dengan-tangkai-yang-patah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berhentilah Menangis, Sandria

5 Agustus 2024   08:20 Diperbarui: 10 Agustus 2024   23:03 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maksudnya apa? Kau anggap aku sebuah barang?"

      Mobil tiba tiba menepi dan berhenti.

"Tepatnya aset."

       Jhin melirikku. Pada dasarnya ku rasakan ada keseriusan di antara kedua matanya. Aku melawan pandangannya.

"Aset?"

"Ya. Aset"

"Jika aset mengapa kau tega hancurkan aku?"

      "Aku tak menghancurkanmu. Aku hanya menjinakkanmu!"

"Menjinakkanku" jawabku makin heran.

"Kau tahu bukan? Aku tak pernah merampasmu. Sebagai laki laki sudah lumrah jika aku memancing. Kita berbuat itu sadar. Di mana salahnya?"

"Tentu salah!" Aku membantah. " Soal itu perlahan aku bisa maklum karena memang itu kesalahanku. Tapi perubahan sikapmu yang membuatku tak habis pikir."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun