Mohon tunggu...
HERI HALILING
HERI HALILING Mohon Tunggu... Guru - Guru

Heri Haliling nama pena dari Heri Surahman. Kunjungi link karyanya di GWP https://gwp.id/story/139921/perempuan-penjemput-subuh https://gwp.id/story/139925/rumah-remah-remang https://gwp.id/story/139926/sekuntum-mawar-dengan-tangkai-yang-patah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berhentilah Menangis, Sandria

5 Agustus 2024   08:20 Diperbarui: 10 Agustus 2024   23:03 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tentu tidak."

"Lantas?"

"Jika berlebihan itulah kekeliriuannya"

Aku makin bingung. "Berlebihan? Ah berpusing kepalaku. Langsung saja, maumu apa"

"Jangan berpura dungu, Sandria. Diam diam kau terhasut dengan mereka bukan. Kau mendengarkan mereka. Sejak itu kau selalu mencari celah kurangku"

Aku menggeleng.

      "Ku berikan semua yang kau mau, itu yang kau bilang aku mencari kurangmu?"

      Jhin menatap langit. Burung di atas berterbangan. Di antara kawanan burung itu satu ekor berpisah dengan kawanannya.

"Harusnya aku yang bilang begitu" jawab Jhin datar.

       Aku memikirkan itu juga. Diamku ini sesungguhnya membenarkan itu. Ku ingat selama 3 tahun ini dia memang pemuda yang sangat mencukupi segala keinginanku. 

Bahkan keinginan yang seharusnya itu di luar kemampuannya. Sarah dan Samira memang telah menguji pemuda ini.  Dia lulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun