Aku berpisah dengan gadis bernama Euis Puspitawati dan membiarkan dirinya hilang setelah melewati jalan yang berbelok.Â
Aku berbalik badan, bergegas meninggalkan tempat itu. Namun ternyata aku seperti tersesat karena tidak menemukan jalan yang tadi dilalui.Â
Aku memperhatikan sekelilingku. Ini sebuah jalan setapak yang berujung di sebuah Gapura.Â
Aku bersegera berjalan cepat menuju ujung jalan tersebut sampai akhirnya bertemu dengan jalan raya beraspal.Â
Malam semakin sepi tidak ada satupun kendaraan yang lewat. Akupun kembali berjalan menelusuri arah ke Desa Conggeang.Â
Aku bersyukur ternyata masih ada rezeki di belakangku ada seorang pengendara motor menuju ke arahku. "Ojek!" Seruku.Â
Pengendara motor itu berhenti di sampingku. "Bukan Kang!" Jawab lelaki separuh baya itu.Â
"Oh Maaf, tapi Pak boleh saya ikut sampai Alun-alun Conggeang?"Â
"Iya boleh Kang. Tadi saya lihat Akang keluar dari Gapura Makam di sana?" Tanya Lelaki pengendara motor itu.Â
"Gapura Makam? Bukankah itu Gapura sebuah Desa?"Â
"Bukan Kang!"Â