Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Namanya Euis

8 Juni 2024   23:07 Diperbarui: 8 Juni 2024   23:07 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku berpisah dengan gadis bernama Euis Puspitawati dan membiarkan dirinya hilang setelah melewati jalan yang berbelok. 

Aku berbalik badan, bergegas meninggalkan tempat itu. Namun ternyata aku seperti tersesat karena tidak menemukan jalan yang tadi dilalui. 

Aku memperhatikan sekelilingku. Ini sebuah jalan setapak yang berujung di sebuah Gapura. 

Aku bersegera berjalan cepat menuju ujung jalan tersebut sampai akhirnya bertemu dengan jalan raya beraspal. 

Malam semakin sepi tidak ada satupun kendaraan yang lewat. Akupun kembali berjalan menelusuri arah ke Desa Conggeang. 

Aku bersyukur ternyata masih ada rezeki di belakangku ada seorang pengendara motor menuju ke arahku. "Ojek!" Seruku. 


Pengendara motor itu berhenti di sampingku. "Bukan Kang!" Jawab lelaki separuh baya itu. 

"Oh Maaf, tapi Pak boleh saya ikut sampai Alun-alun Conggeang?" 

"Iya boleh Kang. Tadi saya lihat Akang keluar dari Gapura Makam di sana?" Tanya Lelaki pengendara motor itu. 

"Gapura Makam? Bukankah itu Gapura sebuah Desa?" 

"Bukan Kang!" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun