Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Cerita di Beranda Rumah Kinanti Puspitasari

10 September 2020   15:55 Diperbarui: 10 September 2020   17:04 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Beranda Rumah (Sumber Foto Dekoruma.com)

"Alan aku mau ngomong jujur ya. Kamu itu masih kelihatan seperti pemuda dua puluhan. Bagaimana tadi aku melihat Intan begitu terpesona memandangmu," kembali suara tawa Kinanti menyinggung lagi momen Intan saat menjabat tanganku.

"Sudahlah Kinan. Kamu jangan mengolok-olokku seperti itu."

"Ok Boss. Tapi aku mau bertanya. Di Kampusmu pasti bukan Listya saja yang naksir kamu."

"Mana aku tahu, yang kutahu aku hanya cinta Listya saja."

Rumah Kinanti di Arcamanik itu bukan rumah yang asing. Namun Sabtu itu, saat pertemuanku dengan Kinanti di beranda rumahnya, benar-benar meninggalkan kesan yang sangat indah.

Walaupun hanya sebentar berbincang tapi telah membuka lagi lembar-lembar cerita lama bersama Kinanti.

Bagaimanapun juga Kinanti adalah bagian dari masa laluku selain Diana Faria. Bagaimana dengan Daisy Listya?

Dia belum merupakan bagian masa laluku dan aku berharap semoga saja Listya menjadi bagian dari masa depanku.

Senin pagi itu kegiatan rutinku menuju Kampus Dharmawangsa Dalam, kembali harus kujalani. Teringat Kinanti, ada rasa kangen karena di Bandung waktu itu bertemu hanya sebentar.

Dalam perjalanan menuju Kampus itu sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Gya mengalun merdu dari sebuah Radio FM di mobil yang kukendarai.

Mendengar syair lagu ini aku teringat masa SMA dulu ketika Kinanti selalu ingin menjadikanku hanya seorang sahabat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun