Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Cerita di Beranda Rumah Kinanti Puspitasari

10 September 2020   15:55 Diperbarui: 10 September 2020   17:04 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Beranda Rumah (Sumber Foto Dekoruma.com)

Cinta dan benci perbedaannya hanya tipis sekali dalam hubungan kekasih seperti sebuah kata bijak, Cintailah apa yg kau cintai sewajarnya, mungkin suatu hari ia akan menjadi sesuatu yang kau benci. Bencilah apa yang kau benci sewajarnya, mungkin suatu hari ia akan menjadi sesuatu yang kau cintai.

Kejadian penolakkan cintaku oleh Kinanti yang telah membuka mata hatiku. Aku tidak sakit hati padanya. Karena justru Kinanti yang telah menyadarkanku dari petualangan cinta yang liar.

Kinanti selalu mengingatkanku bahwa cinta itu sangat luhur dan terhormat jangan dikotori dengan nafsu.

"Ayo masuk Alan. Sorry rumah masih berantakan. Oh ya Bapak dan Ibu kemarin ke Jakarta dan anak putriku masih belum pulang sekolah."

"Kamu tidak ke Kampus?"

"Kalau hari Sabtu kebetulan jadwal Fakultas kosong.  Ngomong-ngomong ada acara apa nih ke Bandung?" Tanya Kinanti.

"Aku ada Raker di Jakarta Kamis dan Jumat kemarin ya sekalian saja ke Bandung sekalian bernostalgia."

"Bagaimana kabar tentang Listya?" Tanya Kinanti.

"Oh ya bulan yang lalu dia ke Kampus untuk mengurus rencana program spesialisasi Apoteker. Sempat juga bertemu denganku."

"Aku masih terpana dengan kecantikan dan kelembutan Listya."

"Listya menyampaikan salam untuk Bu Kinan. Katanya Bu Kinan sangat cantik berbahagialah Pak Alan dapat teman hidup seperti Bu Kinan."Kataku menyampaikan salam Listya untuk Kinanti apa adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun