Aku menerima Undangan berwarna abu-abu muda dengan tulisan berwarna biru tua. Kombinasi warna yang sejuk. Kubuka Undangan itu. Menikah Daisy Listya dan Rizal Anugerah. Â
"Terimakasih Undangannya Listya. Saya datang Insya Allah."
"Iya pak terima kasih," kata Listya.
Aku tersenyum penuh dengan perasaan bercampur sambil memegang kartu undangan pernikahan Listya. Sementara awan mendung semakin tebal dan hujan rupanya segera turun membasahi bumi.
"Pak Alan bolehkah saya bertanya?" Kembali suara Listya sambil menatapku.
"Boleh Lis."
"Saya boleh tahu orang yang telah menggugah hati Pak Alan. Seperti cerita tempo hari. Mungkin dia calon istri Bapak." Kata Listya dengan wajah tersenyum sambil menatapku.
Aku benar-benar terkejut mendengar kata-kata Listya. Aku hanya terdiam beberapa saat. Aku benar-benar tak bisa menjawab. Sungguh tidak menyangka menerima pertanyaan ini.
"Listya. Benar ada seorang gadis telah membuat perubahan dalam hidup saya. Namun saya yakin gadis itu tidak tahu kalau dia telah membukakan hati saya."
"Bapak bisa sebutkan orangnya nanti saya bantu biar dia tahu," kata Listya penasaran. Aku kembali terdiam dan tak mampu berkata apa-apa.
"Terima kasih Listya mau membantu. Tetapi biarlah, dia nanti tahu dengan sendirinya. Â Maafkan saya ya Lis."