Dan semua anak Allah bersorak-sorai, kita menemukan bahwa malaikat disini digambarkan sebagai anak-anak Allah telah ada sebelum bumi dibentuk. Oleh karena itu mereka telah ada pada hari pertama penciptaan, dalam kejadian 1, tepatnya Kapan para malaikat diciptakan sulit untuk ditentukan. Karena waktu seperti yang kita pahami tidak ada sebelum tuhan meletakkan dasar bumi, mungkin saja mereka diciptakan tempat sebelum penciptaan bumi oleh Tuhan atau jauh sebelum itu.Â
Â
Dalam perhitungan waktu kita, kita tahu bahwa Malaikat ada pada hari pertama penciptaan dalam kejadian 1, mereka menyaksikan penciptaan dasar bumi oleh Tuhan, memuji Tuhan atas keindahan dan keagungan pekerjaannya. Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa malaikat diciptakan menurut gambar Allah seperti halnya manusia, Kejadian 1 ayat 26.Â
Â
Meskipun tampaknya mereka dapat mengambil bentuk fisik, Kejadian 6 : 4, 19 :1 baik Malaikat yang baik maupun yang jahat adalah makhluk yang diciptakan. Dan mereka tidak memiliki pengetahuan yang tidak terbatas Matius 24 : 36, mereka tidak bisa berada dimana-mana sekaligus dan mereka tidak sekuat Tuhan.Â
Â
Kata "malaikat" adalah terjemahan angelos Yunani dan malawk Ibrani, yang berarti "pembawa pesan" (Woods, 1986, hal 179; Girdlestone, 1973, hal 41). Jadi, kata itu benar-benar tidak mengatakan apapun tentang sifat keberadaan, tapi malah beralih ke fungsinya. Sifat utusan harus ditentukan dari konteks spesifik.
Â
Terkadang, kata malaikat digunakan untuk utusan manusia (seperti yang biasa kita pikirkan tentang istilah itu). Hagai disebut sebagai "utusan Yehuwa [malawk]" (Hagai 1:13). Tuhan, melalui Maleakhi, menyebut seorang imam sebagai "utusan saya [malawk]" (Maleakhi 2: 7). Dan, Yohanes Pembaptis juga disebut sebagai "utusan" [malawk-3: 1]. Matius (11:10) juga menyebut Yohanes Pembaptis sebagai "utusan" (angelos).
Â
Di sisi lain, kata malaikat sering digunakan untuk berbicara tentang seorang utusan spiritual -- yaitu seseorang yang tidak terdiri dari daging dan darah. Dalam berbicara tentang kata "malaikat," Guy N. Woods mencatat: Istilahnya beragam penggunaannya dalam Kitab Suci. Malaikat bersifat duniawi dan surgawi; Memiliki daging, demikian manusia; Bukan daging dan darah, dan karenanya makhluk surgawi, dan bukan manusia. Malaikat dari klasifikasi yang terakhir adalah roh, makhluk inkorporeal, dan karenanya tanpa karakteristik pria dalam dagingÂ