Â
Bentuk final dari Setan pada Perjanjian lama dapat ditemukan pada Kitab 1 Tawarikh, yang merupakan salah satu dari kitab-kitab suci Yahudi terakhir yang ditulis (pada sekitar tahun 300 SM). Kitab 1 Tawarikh menceritakan kembali kisah Daud yang sebelumnya telah ditulis pada Kitab 2 Samuel. Di dalam (2 Samuel 24), Tuhan yang marah mendorong Daud untuk melakukan sensus pada rakyat di Kerajaannya, namun pada kitab (1 Tawarikh 21:1) dikatakan bahwa Daud melakukan sensus karena dihasut oleh Setan.Â
Â
Pada saat ini Setan yang awalnya hanyalah sebuah istilah sederhana untuk mendeskripsikan segala jenis "lawan" atau "musuh", ntah dia itu manusia atau malaikat, akhirnya tumbuh menjadi sosok sumber kedengkian atau kejahatan. Konsep akan Setan ini terus berkembang di luar kitab-kitab utama Yahudi, periode yang kemudian dikenal sebagai intartestamental.Â
Â
Dalam agama Kristen, Setan juga dikenal dengan sebutan Diabolos () yang mana kemudian diserap ke dalam bahasa arab menjadi Iblis Setan dianggap sama dengan Ular pada (Kejadian 3) yang dilaknat Tuhan sehingga berjalan secara menjalar selamanya karena telah menyesatkan Hawa untuk memetik buah dari Pohon Pengetahuan Tentang Yang Baik Dan Buruk.Â
Â
Nama umum dari "Setan" dalam Alkitab Kristen adalah "Iblis". Dalam bahasa Inggris digunakan kata "devil" yang diturunkan dari kata bahasa Inggris Pertengahan devel, dari bahasa Inggris Kuno dofol, yang diambil dari istilah Germanik awal pinjaman dari kata bahasa Latin diabolus, yang sebenarnya berasal dari bahasa Yunani diabolos "pemfitnah (slanderer)", dari diaballein "to slander", "memfitnah": dia- "melalui" + ballein "menggulung".
Â
 Dalam Perjanjian Baru, kata satan dan diabolos digunakan bergantian sebagai sinonim Beelzebub, artinya "Dewa Lalat", adalah nama hinaan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Baru untuk sesosok dewa Filistin yang nama asalnya mungkin adalah "Ba'al Zabul", artinya "Baal si pangeran".[ Kitab-kitab Injil Sinoptik mengidentifikasi Setan dan Beelzebub sebagai tokoh yang sama. Nama Abaddon (artinya "tempat kebinasaan") digunakan enam kali dalam Perjanjian Lama, terutama sebagai nama daerah dalam Sheol. Wahyu 9:11 menggambarkan Abaddon, yang namanya diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani sebagai Apollyon, artinya "si pembinasa", sebagai sesosok malaikat yang memerintah Abyss. Dalam penggunaan modern, Abaddon sering disamakan dengan Setan.
Â