Orang Batak Karo sejak zaman pra-historis percaya adanya Dibata (Tuhan), yakni Dibata Kaci-Kaci yang menciptakan bumi dan jagad raya.
Masyarakat Batak Karo percaya adanya tenaga atau jiwa yang hinggap di batu-batu besar, kayu-kayu besar, sungai, gunung ataupun tempat- tempat yang dianggap keramat lainnya.
Berkenaan dengan itu, Orang Batak Karo melakukan pemujaan dan penyembahan kepadanya karena benda-benda itu dianggap suci dan berkuasa. Pemujaan tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Kepercayaan tradisional masyarakat Batak Karo ini disebut dengan Pemena. Sementara dalam pandangan Tambun, keyakinan Batak Karo juga disebut agama Pelbegu.
Agama Pelbegu disebut juga agama Pemena. Pemena artinya adalah pertama. Keyakinan ini banyak persamaannya dengan agama Hindu. Tetapi agama Pelbegu ini bukanlah agama Hindu, kemungkinan agama Pelbegu ini dipengaruhi agama Hindu.
Menurut Bangun Tridah walaupun masyarakat Batak Karo secara resmi telah dimasuki oleh ajaran agama formal seperti, Kristen Protestan, Katolik dan Islam, namun masih ditemui penganut agama tersebut menjalankan kepercayaan tradisionalnya, seperti kepercayaan pada roh-roh nenek moyang dan benda-benda yang mereka anggap keramat.
Praktik lain yang terkait dengan itu masih banyak pula ditemukan penggunaan jimat, pergi ke goa-goa, penghormatan kepada roh-roh nenek moyang dengan berbagai jenis upacara, adanya pengobatan-pengobatan tradisonal dan lain sebagainya.
Dari beberapa pandangan di atas, dapatlah dimengerti bahwa sebahagian dari orang-orang suku Batak Karo sebelum dan sesudah menerima kepercayaan formal, maksudnya beragama Kristen, Katolik, Islam, ternyata masih melakukan kegiatan-kegiatan (ritual) kepercayaan lamanya di abad 21 ini.
Dalam hal ini, maka penulis menilai adanya masalah di dalam diri sebahagian orang-orang suku tersebut yang semestinya dicari dan ditemukan sebuah solusi untuk mengatasinya.
Dan penulis akan mengelaborasinya lebih lanjut dengan memberi judul pada artikel ini, "Kepercayaan Tradisional Suku Batak Karo: Memahami Warisan Spiritual Pra-Kekristenan dan Pendekatan PI."
Kepercayaan Suku Batak Karo