pembelajaran bahasa Inggris di zaman doeloe (era 1980-2000) dan now (2000- sekarang).
Sebagai produk pendidikan di era 1980-2000an, khususnya di Sekolah Dasar dan Menengah, saya melihat perbedaanBerbagai kurikulum datang silih berganti, namun pembelajaran bahasa Inggris di lembaga pendidikan formal, menurut pandangan saya, seperti jalan di tempat. Maju tidak; mundur bisa jadi.Â
Dalam hal ini, terlepas dari kurikulum yang berlaku, saya hanya memusatkan perhatian pada proses belajar mengajar di era 1980-2000 ketika saya bersekolah dan berkuliah; dan era 2000 sampai sekarang dimana saya bertindak sebagai guru bahasa Inggris.
Setiap masa tidak ada yang sempurna, apalagi di negeri +62 yang mempunyai nilai dan peringkat PISA yang memprihatinkan.
Dalam tulisan ini, menurut pandangan saya, saya ingin mengupas kelebihan dan kekurangan pembelajaran bahasa Inggris pada dua zaman, yaitu zaman doeloe (1980-1990an) dimana saya masih bersekolah di jenjang SMP dan SMA dan zaman sekarang (2000 - saat ini) dimana saya beralih peran sebagai guru bahasa Inggris.
Tentu saja, pendapat saya di mari bersifat subjektif, berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya pribadi. Sah-sah saja kalau ada yang tidak sependapat.
Saya membedakan dalam dua zaman. Mari kita telisik satu per satu
Zaman doeloe (1980-2000an)
Seperti yang saya utarakan sebelumnya, rentang waktu tahun 1980-2000an adalah saat ketika saya masih bersekolah dan berkuliah.
Masa tahun-tahun tersebut adalah masa saya sebagai pengamat. Selaku pelajar dan mahasiswa, saya melihat dan menganalisis kelebihan dan kekurangan pembelajaran bahasa Inggris zaman doeloe.
Kelebihan pembelajaran bahasa Inggris zaman doeloe (1980-1990an)
1. Titik berat lebih pada perbendaharaan kata (vocabulary) yang memadai
Jelas sekali, terang benderang kalau di rentang tahun ini, perbendaharaan kata (vocabulary) menjadi ujung tombak, andalan tunggal dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris.
Pekerjaan rumah menghafal kata-kata bahasa Inggris menjadi keseharian yang membosankan. Tiada hari tanpa menghafal, karena di mata pelajaran-mata pelajaran lainnya, praktik serupa juga terjadi.