Kemudahan mengakses internet melalui gawai tidak bisa disamakan dengan meraih kesuksesan. Tetap harus ada upaya keras dalam tindakan nyata secara konsisten dalam keseharian.
W selalu rajin belajar sejak usia dini. Tak heran kalau dia selalu meraih peringkat pertama sejak Sekolah Dasar.
Di SMP, W mempunyai beberapa kompetitor yang juga tidak kalah rajin, tapi W tetap meraih ranking satu di kelas.
Sampai puncaknya, beberapa tahun yang lalu, W meraih nilai ujian Nasional (UN) SMP yang tertinggi di tingkat kota Samarinda.
Tentu saja saya ikut bangga telah menjadi guru W.
W mendapat beasiswa dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pemprov Kaltim memberi dua pilihan: sebuah SMA Unggulan di Samarinda atau sebuah SMA Unggulan di kota tertentu yang sudah dipilih Pemprov di pulau Jawa.
W memilih SMA unggulan di pulau Jawa. Tanpa berpikir lama.
"Saya ingin mandiri. Di sana juga tinggal di asrama, Jadi tidak ada biaya untuk indekos," kata W.
"Saya dan suami sebenarnya merasa berat melepaskan W sekolah di pulau Jwa. tekadnya sudah bulat. Lagipula, dia ingin melanjutkan pendidikan selepas tamat SMA di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Harapannya, akan lebih mudah lulus FKUI jika tamat SMA di pulau Jawa," kata S, ibunda W.
Sejak usia dini sudah ditanamkan pendidikan agama dan moral yang baik, serta nilai kesuksesan diperoleh dari proses panjang. Walhasil, anak menjadi pribadi yang tangguh di masa depan.