M beralih cita-cita ke polisi. Saya pun mengatakan syarat minimal yang persis sama dengan syarat minimal menjadi pilot.
Cita-cita M beralih kembali. Menjadi dokter. "Kalau dokter, syarat minimalnya lebih ringan kan?" tanya M.
"Malah lebih berat syarat minimalnya. Lebih berat daripada syarat minimal menjadi pilot dan polisi. Paling berat," jawab saya.
Miris melihat kebanyakan murid les hanya bercita-cita tinggi, tapi tidak tahu langkah-langkah untuk mencapai cita-cita tersebut. Yang paling parah, kalau tidak mau melakukan langkah-langkah tersebut, seperti yang M lakukan.
Berbeda dengan W. Dia fokus dengan cita-citanya. Menjadi dokter. Dia tahu, IPA dan Matematika adalah syarat mutlak untuk menjadi dokter. Bahasa Inggris juga menjadi keharusan.
"Dokter T bilang, buku-buku kedokteran hampir sebagian besar berbahasa Inggris. Jadi wajib harus bisa bahasa Inggris," kata W.
Makanya W, atau lebih tepatnya ayah dan ibu W meminta saya untuk mengajar les bahasa Inggris kepada W beberapa tahun yang lalu.
W rajin belajar. Langkah-langkah untuk menjadi dokter adalah menguasai IPA, Matematika, dan Bahasa Inggris. Meskipun begitu, W juga tidak mengabaikan mata pelajaran-mata pelajaran lainnya karena semuanya penting juga demi memperoleh ranking atau peringkat yang terbaik di kelas.
Selain itu, W disiplin dalam belajar. Meskipun baru jam lima sore tiba di rumah dari sekolah, pada jam tujuh malam, dia tetap les dengan saya. Memang ada hari-hari dia tidak les karena kecapekan, tapi itu jarang terjadi.
Tidur jam sembilan malam dan bangun pagi jam tiga atau empat.
"W suka belajar pagi-pagi sekali. Lebih segar katanya," kata S, ibu W.