Mohon tunggu...
Hallo SobatKampus
Hallo SobatKampus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hallo semangat yaa!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ada Jarak Diantara Pagar Tuhan

24 Desember 2024   09:12 Diperbarui: 24 Desember 2024   09:12 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apakah kau baik-baik saja rian?" tanya Edo.

"Ya, aku tidak apa-apa. Apa ada hal lain yang kau ketahui tentangnya?" jawab Rian.

Mereka berdua pun melanjutkan perbincangannya. Edo menjelaskan kepada rian alasan kenapa novita pergi pulang ke pulau penyengat, bahwa orang tua novita ingin anaknya cepat menikah karena mengingat kondisi dan umur orang tuanya yang semakin tua. Rian pun tertunduk lemas dimeja setelah mendengarkan penjelasan dari edo, dia menyuruh edo untuk meninggalkannya sendiri dan jangan dulu menggangunya. Edo memberi semangat kepada rian untuk tegar menghadapi ini semua, dan ia pergi meninggalkan rian sendiri. Selang beberapa lama kemudian, rian bersiap-siap pulang duluan dari caf dan berpamitan dengan edo. Sepanjang jalan pikirannya kosong dan hampir membuatnya kecelakaan. Ditengah perjalanan dia berdoa agar hatinya ditegarkan dan diberi kemudahan atas masalah yang ia hadapi.

Setibanya dirumah dia langsung pergi untuk mandi, berharap semua beban pikirannya terbersihkan oleh air. Setelah mandi, dia pergi ke kamar untuk tidur sejenak menenangkan pikirannya. Hari sudah mulai gelap, tantenya pulang dan terkejut melihat rian sudah ada dirumah dan enak tidur-tiduran.

"Kau kenapa? Tidak seperti biasanya kau seperti ini" ucap tantenya.

"Aku lagi bersedih tan" jawab Rian.

Tantenya yang mendengar hal itu pun langsung menyuruh rian untuk keluar dan menceritakan apa yang membuatnya sampai seperti ini. Rian pun menjelaskan kepada tantenya mengenai perempuan yang ia sukai itu. Bukannya dapat respon yang baik, rian malah dapat leguran oleh tantenya.

"Ayahmu adalah pengurus gereja, dan kau berani mendekati perempuan yang beda agama? Apa kau mau melihat tantemu ini dimarahi oleh ibu mu?" ucap tantenya memarahi Rian.

"Tapi aku jatuh cinta dengan dia tan, dia adalah perempuan yang baik hati" jawab Rian dengan nada rendah.

Tantenya semakin kesal melihat kebodohan rian dan menyuruhnya untuk pergi ke kamarnya. Rian semakin sedih mendengar jawaban dari tantenya saja sudah seperti itu, apalagi jika rian menjelaskannya kepada orang tua nya. Rian pun pergi ke kamarnya dan memainkan sebuah game agar sedihnya bisa sedikit membaik. Tapi sayangnya hal itu tidak membantunya sama sekali. Rian menelepon edo dan raju, dia berencana mengajak mereka untuk menemaninya malam ini, dan mereka pun mengiyakannya. Rian pun keluar dari kamarnya dan meminta ijin kepada tantenya untuk pergi keluar bersama edo.

"Hati-hati ya, jangan lukai diri sendiri" ucap tantenya kepada rian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun