"Aku langsung pulang saja, tanteku pasti sedang menungguku untuk makan malam" ucap rian.
"Owh ya udah, hati-hati ya" jawab Novita.
"ciiieeee, Romeo sudah mau pulang ya" ucap Sonia dari jendela sambil tertawa.
"Kalau udah sampai kabarin ya" ucap novita sambil tersenyum ke arah Rian.
Rian yang mendengarnya pun merasa sangat senang dan terasa ingin terbang. Dia tidak menyangka akan mendapatkan hari yang penuh kegembiraan seperti ini. Rian pun langsung berangkat pulang, namun sebelum itu dia singgah dulu ke cafenya untuk melihat apakah dekorasinya sudah selesai atau belum. Ternyata semua perabotan dan dekorasi sudah tersusun dengan rapi, dan rian sangat kagum melihat hasil kerja keras dari tantenya. Rian pun langsung pulang dan menemui tantenya untuk berterima kasih atas bantuannya dalam membantu mendekorasi cafenya. Tantenya pun tersenyum melihat kegembiraan dan kecerahan muka rian yang tidak seperti sebelumnya ia lihat. Rian langsung pergi ke kamar dan tidak lupa mengabari ke novita kalau dia sudah sampai dirumah.
Selang beberapa menit kemudian, raju menghubungi rian dan ingin mengajaknya besok untuk bermain badminton dengannya. Rian pun langsung mengiyakan ajakan raju dan meminta untuk mengabarinya besok jam berapa mainnya. Rian langsung berbaring dikasurnya dan tidak menyangka betapa senang sekali hatinya hari ini. Perempuan yang dia sukai kini berduaan bermain badminton, tiba-tiba Novita mengatakan kalau dalam waktu dekat ini dia masih belum bisa balik ke Tanjungpinang, dikarenakan lagi ada masalah dirumahnya. Mendengar hal itu, semangat ingin bermain badminton Rian pun patah, dia bertanya-tanya dan merasa sedih karena tidak bisa bertemu dengan novita. Raju yang melihatnya pun bertanya kepada edo.
"Dengan siapa dia menelepon?" kata Raju kepada Edo.
"Aku tidak tahu" balas Edo.
Setelah Rian selesai menelepon, Raju dan Edo pun menghampirinya dan bertanya kepadanya kenapa dia terlihat seperti bersedih. Rian pun menjelaskan kepada mereka bahwa dia tidak bisa berjumpa dengan perempuan yang disukainya. Seketika Raju dan Edo pun menertawainya.
"Kami kira kau bersedih karna keluargamu atau kehilangan sesuatu, ternyata gara-gara perempuan" ucap raju sambil menertawai Rian.
"Ayo main, keluarkan semua emosi mu disini" sambung raju.