Mohon tunggu...
Hallo SobatKampus
Hallo SobatKampus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hallo semangat yaa!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ada Jarak Diantara Pagar Tuhan

24 Desember 2024   09:12 Diperbarui: 24 Desember 2024   09:12 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar hal itu, Rian sangat senang dan ingin langsung pulang menemui tantenya untuk meminta ijin pergi ke pulau penyengat bersama Edo. Tidak lama kemudian, mereka bertiga pun pulang ke rumah masing-masing dan bersiap-siap untuk hari esok menuju pulau penyengat. Setibanya dirumah, rian mendatangi tantenya yang lagi asik membaca buku. Rian meminta ijin pergi besok ke pulau penyengat bersama edo, dan soal caf rian meminta agar tutup dulu sampai dia pulang. Tantenya mencurigainya, dia berpikir kenapa rian tiba-tiba ingin pergi kesana.

"Buat apa kalian kesana?" tanya tantenya.

"Aku ingin jalan-jalan kesana tan" jawab Rian.

"Ya sudah, aku akan menemanimu" ucap tantenya sambil menutup bukunya.

"Tidak perlu tan, aku sudah mengajak Edo dengan Raju yang akan menemaniku kesana" jawab Rian dengan rasa khawatir.

Pada akhirnya, tantenya memberikan ijin kepada rian untuk pergi besok ke pulau penyengat. Rian langsung mengabari Edo kalo tantenya mengijinkannya. Rian pun penrgi ke kamarnya untuk mengemas barang yang mau dibawanya besok, dan tidak lupa untuk membawa kamera kesukaannya untuk foto-foto disana nantinya. Hari esok pun tiba, rian berkumpul dengan Raju dan Edo untuk sama-sama pergi ke pulau penyengat. Sebelum mereka berangkat, mereka tidak lupa untuk berdoa terlebih dahulu, agar diberkati diperjalanan. Setibanya di sana, rian merasa takjub melihat keindahan laut yang ada disana. Rian berfikir dipulau sekecil ini, pasti warganya hanya sedikit, tetapi dugaannya salah. Rian pun menelepon novita dan mengabarinya kalau dia sudah sampai di pulau penyengat. Novita pun merasa senang dan menyuruh rian menunggunya disana.

Setelah lama menunggu, akhirnya novita pun tiba. Novita menjadi pemandu jalan mereka, dan mereka mengunjungi balai adat yang berada disana. Rian pun merasa kagum Ketika melihat bangunan semegah itu. Diluar, mereka melihat ada banyak anak-anak sedang memainkan gasing. Rian dengan teman-temannya pun ikut bermain dengan mereka, dan mereka bersenang-senang dengan anak-anak yang ada disana. Setelah puas bermain gasing, novita mengajak mereka untuk masuk kedalam balai adat tersebut. Rian melihat tata ruang dan beberapa benda perlengkapan adat khas melayu, serta perlengkapan atraksi kesenian yang digunakan untuk menjamu tamu-tamu tertentu. Tidak lupa juga rian mengambil gambar dan memvideokannya agar bisa ditunjukkannya kepada orang tuanya dirumah, lalu, rian melihat ada panggung didalam balai adat dan kamar pengantin yang begitu cantik, rian pun langsung memanggil novita untuk berfoto bersamanya disana.

Setelah puas melihat yang ada di dalam balai adat, Novita pun menawari Rian dengan teman-temannya untuk mencoba memakai pakaian khas melayu, yaitu baju kurung. Rian pun mencoba untuk mengenakannya, dan menurutnya pakaian itu sangat bagus, sampai-sampai ia ingin membawanya pulang. Hari semakin siang dan mereka memutuskan untuk pergi makan terlebih dahulu. Mereka mencoba masakan-masakan kuliner yang ada disana, seperti nasi minyak, sambal lumat, nasi melaka dan lain-lain. Setelah selesai makan, rian pun mengajak novita untuk jalan berdua. Mereka pergi meninggalkan raju dengan edo dan menuju ke tepi laut. Disana mereka saling mengobrol satu sama lain, sampai suatu ketika rian menyatakan perasaannya kepada novita. Novita tersenyum melihat rian dan menyatakan hal yang sama, dan membuat rian sangat senang sekali mendengarnya, walaupun dia tau kalo dia tidak seagama dengan novita. Ditengah-tengah obrolan mereka, Sonia menelepon novita agar sudah bisa bersiap-siap untuk pertunjukannya hari ini. Novita pun pamit kepada rian dan pergi menuju tempat pertunjukannya.

Selang beberapa jam kemudian, pertunjukannya pun dimulai, dan rian bersama teman- temannya dengan asik menikmatinya. Akhirnya rian bisa melihat pertunjukan yang dibawakan oleh novita. Selama pertunjukan berlangsung, rian berencana untuk memberi tahu kedua orang tuanya mengenai novita, dan rian juga ingin memberitahu kepada novita bahwa mereka tidak seagama. Setelah bagian penampilan novita selesai, rian pun pergi dari lokasi pertunjukan dan mencoba menghubungi kedua orang tuanya. Ibu Rian pun mengangkat teleponnya, dan Rian dengan tenang menjelaskannya dengan baik. Mendengar hal itu, ibu rian hanya bisa terdiam dan mencoba menegur rian agar memikirkan kembali keputusan yang dia buat. Sebab jika ayahnya tahu, dia pasti langsung marah ketika mendengarnya. Tapi rian berkata kalo keputusannya sudah bulat, dan dia ingin agar ibunya memberitahu ayahnya mengenai ini. Ibunya pun memberikan teleponnya kepada ayahnya, dan rian menjelaskan ulang kepada ayahnya. Sebelum rian selesai menjelaskan, ayahnya sudah tidak suka ketika mendengar kalo rian mencintai perempuan yang tidak seagama dengan dia. Rian dan ayahnya pun beradu argumen, dan jawaban ayahnya tetap tidak. Hal itu membuat rian bersedih, dan tiba-tiba ibunya menjawab teleponnya dan mencoba untuk menenangkan rian.

"Kau tau bukan gimana ayahmu. Ibu tau jatuh cinta itu tidak memandang latar belakangnya apa, tapi yang perlu kau ingat, ayahmu adalah seorang pengurus gereja. Masih ada banyak perempuan sana yang sama baiknya dengan dia nak" ucap ibunya.

Rian pun hanya bisa mengiyakan segala omongan ibunya, dan mengakhiri perbincangan mereka. Rian pun ingin kembali ke pertunjukan itu, namun tiba-tiba ada panggilan dari tantenya yang menyuruhnya untuk segera pulang ke rumah. Rian pun berkata kepada tantenya kalau pertunjukannya masih belum selesai, dan ia akan pulang sebentar lagi. Tantenya yang sudah marah akibat mendapat kabar dari ibunya rian mengenai persoalan yang tadi, menyuruh rian untuk cepat pulang ke tanjungpinang. Rian pun menutup teleponnya dan menuju lokasi pertunjukan. Sesampainya disana, rupanya raju dan edo sedang mencari-carinya juga, karena tantenya rian juga menelepon edo untuk menyuruhnya menemuinya secepatnya. Edo yang takut dimarahi tantenya rian pun menyuruh rian untuk pulang sekarang, tetapi rian menolak dan mohon menunggu sampai sebentar lagi. Tiba-tiba kebetulan novita datang dan rian langsung mengajaknya ke suatu tempat jauh dari pertunjukan. Disitu rian menjelaskan kalo dia bukan beragama muslim. Novita yang mendengarnya pun seketika kaget mengetahui hal itu, dan tidak tau mau berkata apa lagi. Dia juga meminta maaf kepada rian, karena gara-gara dia tidak berjilbab, rian mengira kalo dia bukan beragama muslim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun