"Proyek kita untuk perumahan. Bos developernya bernama Demun," kata Sarwan.
Saya mendengarkan saja. Sebelumnya Sarwan menggarap beberapa unit rumah sederhana di proyek perumahan milik developer yang dipimpin sekaligus dimiliki oleh Pak Demun. Letak proyek di daerah lain dan jauh sekali.
Di proyek kali ini Sarwan mengerjakan dari awal, yaitu pekerjaan Cut and Fill dan infrastruktur. Kondisi belum selesai, meski lebih lima bulan.
"Aku bekerja secara perorangan, Ji."
"Secara perorangan? Tidak menggunakan bendera kontraktormu?"
"Ah, tidak perlu, Ji. Yang penting mau kalau diminta Demun. Aku sudah akrab dengan Demun sekeluarga."
Selanjutnya Sarwan menceritakan hubungan baiknya dengan Pak Demun sekeluarga. Saking baiknya hubungan mereka, Sarwan mendapat panggilan pertama dari Pak Demun untuk menggarap pekerjaan Cut and Fill dan infrastruktur di sebuah lokasi pinggiran yang sudah berjalan selama enam bulan.
"Pak Demun berbeda dengan pengembang lainnya, Ji. Uangnya gampang ngucur. Kita tagih hari ini, besoknya sudah cair."
"Ada berkas penagihannya? Coba kulihat."
"Oh, ada di rumah. Tapi tidak ribet, Ji. Cuma volume saja."
"Lampiran surat kontrak, dan..."