Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Salah Siapa?

21 Desember 2019   15:11 Diperbarui: 21 Desember 2019   15:17 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kesalahan kontraktor?"

Saya menggeleng-geleng sambil membayangkan wajah Pak Demun yang sudah busia lebih delapan puluh tahun dengan semua rambut yang beruban, suara bergetar, dan gerakan agak gemetar..

"Ya, Mas. Lalu saya dan Muin ke rumah Bu Lia. Bu Lia membuka gambar bikinan Pak Demun. Kalau saya kurang percaya, saya diminta Bu Lia berbicara dengan Mas Oji, karena Mas Oji yang lebih mengerti soal struktur."

"Kalau mengingat proses pembangunannya, saya tidak tahu, karena saya belum bergabung."

"Ya, Mas Oji datangnya belum satu bulan ini."

"Saya hanya bisa menerangkan dalam hal teknis. Bagaimana?"

"Coba, Mas, biar saya tambah ilmu pengetahuan."

Saya pun menjelaskan pada Sedon sekaligus Muin, Bang Kumis, dan Mbak Yatmi mengenai hal-hal teknis. Pertama, mengenai kondisi tanah. Kondisi tanah di pinggir parit sempit yang menjadi penumpu turap merupakan tanah yang kurang memadai untuk menumpu turap yang berkaki sedalam 80 centimeter dan berlebar 1,2 meter.

Kedua, gambar turap dibuat sendiri oleh Pak Demun. Perihal kondisi daya dukung tanah, saya yakin, Pak Demun tidak melakukan tes sounding tanah terlebih dulu untuk menentukan ukuran turap. Berikutnya perihal tanah timbunan, hujan, beban, gaya ini-itu, dna seterusnya.

"Sejak awal saya bergabung, saya tidak melihat adanya gambar kerja yang dibuat oleh konsultan perencana. Kalau ada konsultan perencana, persoalan struktural bisa diperkirakan dengan perhitungan sampai membentuk sebuah turap seperti apa. Lha ini, digambar sendiri oleh Pak Demun secara manual, dan pelaksanaannya dikerjakan oleh kontraktor."

"Berarti..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun