"Mbul, ayoo kamu juga minta tolong!" bentak Barong kesal pada Gembul. Gembul kaget. Tidak menyangka temannya membela Rey.
"Bukan waktunya untuk kamu bersaing dengannya, Mbul!" sahut Bima.
"Atau, kamu rela mati di sini?" tanya Barong heran. Gembul langsung menggelengkan kepala.
"Tolong kami, Rey. Tolong, aku tidak ingin mati di sini," ucap Gembul.
Rey dan dua semut lainnya mencoba mencari jalan keluar. Mereka tidak melihat ada laba-laba di sekitar situ. Dengan sigap Rey mencoba menarik jaring. Sayangnya tidak terputus.
"Ini, pakai ranting ini!" ucap satu ekor semut.
Rey mengambilnya, ia menggoyangkan ranting itu ke jaring. Satu dua tiga..Akhirnya, jaring yang melilit badan Barong terputus. Kembali diarahkan ke Bima dan Gembul. Tapi, saat di Gembul, tiba-tiba ada laba-laba di arah depan. "Ayo, Rey! Kita harus segera memutus jaring ini. Ayooo," mereka panik.
Krek.. Akhirnya jaring Gembul terlepas. Dengan secepat kilat mereka lari meninggalkan lokasi.
Saat merasa sudah aman. Mereka duduk istirahat. Gembul mendekati Rey. Gembul memeluk Rey. "Terima kasih kawan, terima kasih. Kamu sudah menyelamatkan nyawaku. Aku minta maaf kalau selama ini sudah menyakiti hatimu."
Rey tersenyum lalu menepuk pundak Gembul. "Sama-sama. Aku sudah memaafkanmu, tenang saja. Ayo, hari mulai petang, mari kita ambil remah-remah roti itu. Lalu kita pulang ke sarang."
Mereka berjalan kembali ke tempat remah-remah roti. Mereka kaget, remah-remah itu hilang. Bersih tanpa jejak.