"Tetoteet.." suara terompet khas itu terdengar menggema di setiap sarang.
Jendral, pemimpin pasukan luar sarang sudah berdiri tegap di atas podium. Tak lama, Jendral berbicara. "Selamat pagi semua semut-semut muda!"
"Pagiiii!" sahut semut-semut muda. Termasuk Rey.
"Pengumuman kali ini singkat saja. Saya hanya akan mengatakan kalau seleksi pasukan luar sarang akan dimulai besok pagi. Silakan siapkan peralatan dan diri kalian. Bila merasa tidak sanggup dari awal, silakan mengundurkan diri. Sekian," tutup Jendral.
Semut-semut muda berbisik-bisik. Ribut. Sementara Rey, diam sendiri di dekat rerumputan. Rey tahu kalau ia masuk di antara gerombolan itu akan langsung ditertawakan. Rey berdiri, ia mengepalkan tangannya ke udara. "Aku siap!"
Pagi begitu dingin, tapi tidak mengalahkan niat dan tekad Rey. Rey sudah siap untuk pergi. Hari ini, Rey akan bolos untuk bekerja di bagian dapur. Tidak bilang kalau sakit ataupun izin.
Kakinya melangkah keluar dari tempatnya beristirahat. Dilihatnya kiri dan kanan, memastikan tidak ada yang lewat. Rey berlari keluar. "Rey!" teriak seekor semut.
Rey tidak menoleh ke arah suara. Rey tidak peduli.
Rey tiba di tengah lapangan bersama semut-semut muda yang lain. Rey berusaha menyembunyikan diri. Tidak ingin terlihat oleh temannya yang bernama Gembul, Barong dan Bima. Mereka teman yang suka sekali mengejek.
Sepandai-pandainya Rey bersembunyi, akhirnya ketahuan juga.
"Hahahaha...Sudah kuduga, ada Rey di dalam barisan ini," ucap Gembul sembari tertawa nyaring. Semua semut hitam menoleh ke arah Gembul.