Mohon tunggu...
Ghayida Mustika Pratiwi
Ghayida Mustika Pratiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Ghayida

Ghayida

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mimpiku Masa Depanku

24 Februari 2021   09:22 Diperbarui: 24 Februari 2021   09:33 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hehehe iya Ma maaf baru Ara pake." Maafku.

"Engga apa-apa kok, Mama senang kamu seperti ini. Udah ayo makan." Ajak Mama.

              Makanku selesai. Aku langsung kembali ke kamar untuk belajar. Aku memang harus lebih giat karena tujuanku bukan tujuan yang mudah. Dan bukan yang sepi peminat bahkan pesaing masuknya memang begitu ketat. Aku tidak boleh sampai lengah dari pesaing pesaing ku yang lain.

***

              Ku lewati semester demi semester hingga tiba bulan depan ujian masuk kedokteran. Katanya kalau mendekati ujian, kita akan dimunculkan rasa keraguan dan sebagainya. Dan itu sedang aku alami sekarang. Bahkan, aku berpikir untuk mundur karena begitu banyak orang yang ingin masuk ke kedokteran yang jauh lebih pintar dariku. Aku benar-benar bingung harus seperti apa. Apa aku harus tetap pada tujuanku? Atau ambil jurusan lain yang belum terpikirkan sekarang. Rasanya ingin menangis dengan semua kebingunganku ini.

               Untuk meyakinkan diriku, aku memutuskan untuk sholat istikhoroh dan meminta petunjuk dari Allah swt. Di saat waktunya tiba, aku memohon petunjuk dari-Nya. Semoga Allah swt mengabulkan do'a do'a ku ini. Tak lupa kini aku rutinkan sholat tahajud ku. Karena do'a di sepertiga malam seperti anak panah yang tidak akan salah menuju targetnya.

               Saat ujian tiba, akupun bersiap-siap untuk melaksanakan ujian tersebut. Tak lupa meminta do'a dari Ayah dan Mama ku juga kak Zaki. Aku utamakan restu orang tua. Karena ridho Allah adalah ridho orang tua. Kalau orang tua kita meridhoinya maka Allah swt pun akan meridhoi kita. Sesampainya diruang ujian, jantung ku mulai berdebar. Dan akupun berusaha untuk menenangkan diriku agar ujian ini berjalan dengan lancar.

"Bismillahirrohmanirrohim." Ku awali semua dengan bismillah.

              Setelah selesai mengerjakan, alhamdulillah semua berjalan lancar. Hanya saja aku merasa minder karena yang lain mengumpulkan lembar jawaban itu lebih awal dan cepat. Sedangkan aku adalah orang terakhir yang mengumpulkannya. Kini aku hanya tingga menunggu hasilnya. Yang penting aku sudah berusaha. "Semoga saja mendapatkan hasil yang baik seperti yang diharapkan." Ucapku dalam hati.

Sesampainya dirumah.

"Ra gimana tadi ujiannya?" Tanya Mama yang membuatku kaget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun