Mohon tunggu...
Cerpen

Bapakku Bukan Penculik

7 November 2016   15:21 Diperbarui: 7 November 2016   15:45 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Kami sayang bapak.”

***

“Apa hal saya ditangkap. Saya berhak tahu sebab saya ditangkap.” Tejo mencoba membela dirinya.

“Sebab apa? Jelas sebabnya,” sahut si polisi.

Seorang polisi menarik rambut Tejo yang agak panajng dan menjambaknya perlahan. Seorang lainnya menggebrak meja dengan kuat.

‘brakkk…!!!’

“Ya Allah. Lindungi anak-anak dimanapun mereka berada,” batin Tejo.

“Kamu tidak punya ijin mengasuh mereka.” Seru polisi lain.

“Allah memberi saya ijin.” Tejo menegakkan dagunya.

“Apa buktinya?!” bentak seorang yang lain lagi.

“Saya bisa menyekolahkan mereka. Memberi makan mereka atas rejeki yang diberikan Allah.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun