Tiba-tiba Geiger counter Daphne mengeluarkan suara beep.
"Oh, lihat Marc, Geiger counter-ku menyala. Kita terkena radiasi nuklir... Oh tidak..." kata Daphne sambil terkekeh.
"Non, non... Geiger berkata kita sedang bergairah, sayang... Ohh, aku menjadi monster mutan yang akan menghisap habis mineral dalam tubuhmu... Arghh.." kata Marc sambil menyeringai. Ia memeluk tubuh Daphne erat dan menciumi lehernya berkali-kali.
Aku mengelus dada melihat kelakuan mereka yang sangat tidak pantas dilakukan di tempat penuh duka ini.
"Fine, I'm out..." teriakku kesal. Mereka berhenti dan menatapku.
Aku keluar dari bangunan itu dan berjalan cepat mengejar teman-teman rombongan kami di depan. Aku berusaha mendekat dengan sang pemandu tur. Ketika menoleh ke belakang, aku melihat mereka keluar dari bangunan itu. Daphne membetulkan bajunya.
Entah kenapa lama-lama aku merasa tidak nyaman berjalan dengan kedua manusia yang sedang di mabuk asmara itu. Tapi menurutku mereka sedang menggila.
Hari pertama tur pun berlalu. Mobil mengantarkan kami ke hotel Desyatka yang cukup asri. Ahh, akhirnya aku bisa menyegarkan diri dengan mandi air hangat. Ranjang di kamarku juga sangat nyaman. Usai makan malam yang lezat, aku memutuskan tidur di kamarku.
Sebuah televisi LCD yang menggantung di dinding tidak mebangkitkan minatku. Aku pun tidak berminat bercakap-cakap dengan Marc dan Daphne, atau anggota rombongan lain.
Aku lelah, sangat lelah. Tidak lama aku pun terlelap.
***