BAB 1
PENDAHULUAN
Pemuridan merupakan tema yang menarik untuk direfleksikan. Tema ini sungguh menginspirasi berbagai orang untuk menghasilkan berbagai macam permenungan, homili, surat gembala, jurnal ilmiah, skripsi, dan juga lagu-lagu liturgis. Sederhananya, tema ini senantiasa relevan.
Kata “kemuridan” berakar dari kata “murid”. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, “murid” berarti orang (anak) yang sedang berguru atau belajar.[1] Sementara itu, menurut Oxford Advanced Learner’s Dictionary Of Current English, “murid” (disciple) berarti pengikut suatu aliran religius, politik, kesenian, pemimpin, guru.[2] Karena itu, secara sederhana “murid” bisa dipahami sebagai orang yang mengikuti suatu sekolah atau guru untuk berbagi pandangan dengannya. Berdasarkan pemahaman tersebut, kemuridan (discipleship) bisa dimengerti sebagai berbagai hal yang berkaitan dengan sifat-sifat seorang murid.
Kitab Suci perjanjian baru pun memiliki perhatian terhadap tema ini. Secara khusus dalam Injil Yohanes. Injil Yohanes memiliki kisah tersendiri tentang panggilan pemuridan. Misalnya panggilan terhadap Simon Petrus. Injil ini memiliki versi tersendiri untuk menggambarkan sosok dan kepribadian seorang Simon Petrus.