1. Anak dapat mengaitkan pengalaman yang telah ada di lingkungan bermain dengan  Â
pengalaman pribadinya, dan karenanya ia menjadi egois.
2. Anak belum memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang membutuhkan
berikir "yang dapat di balik" (reversible). Pikiran mereka bersifat ireversible.
3. Anak belum mampu melihat dua aspek dari satu objek atau situasi sekaligus dan
belum mampu bernalar (reasoning) secara induktif dan deduktif.
4. Anak bernalar secara tranduktif (dari khusus ke khusus), juga belum mampu
membedakan antara fakta dan fantasi.
5. Anak belum memiliki konsep kekekalan (kuantitas, materi, luas, berat dan isi).
6. Menjelang tahap akhir ini, anak mampu memberi alasan mengenai apa yang mereka
percayai. Anak dapat mengklasifikasikan objek ke dalam kelompok yang hanya memiliki