Kemudian, Anda akan mulai memperhatikan orang di sekeliling Anda. Bahkan Anda juga akan mulai memperhatikan diri Anda sendiri. Hal yang terlalu mencolok untuk diperhatikan pada orang di sekitar kita yaitu kolega kita yang terlihat setiap hari rutin menghisap rokok elektrik, minum kopi kekinian, melihat sosial media, atau mengemil cemilan sambil bekerja.Â
Kolega yang selalu makan nasi padang setiap hari pada jam makan siang, anak yang selalu hanya makan jika makan nasinya pakai kerupuk  taro, dan seseorang yang tidak berhenti makan cemilan atau gorengan saat mengetik laporan.Â
Bahkan mungkin kita sendiri yang merupakan orang-orang dengan kebiasaan ini. Bagaimana bila kebiasaan ini diputus sejenak? Bisa saja kebiasaan ini akan kembali lagi walau hanya diputus beberapa hari saja. Kebiasaan tersebut sudah menjadi bagian dan mekanisme otomatis yang dibentuk pada otak dan tubuh kita. Maka sekali lagi sungguh tidak mudah memutuskan hubungan tersebut.Â
Kebiasaan dapat dibentuk dari hal-hal kecil yang sederhana. Dalam arti kebiasaan baik yang dapat mengubah kebiasaan buruk dalam kehidupan kita. Kebiasaan berolahraga merupakan kebiasaan baik yang memberikan beragam manfaat kesehatan pada tubuh.Â
Kebiasaan tubuh untuk berolahraga dapat dimulai dengan kebiasaan sederhana seperti berjalan kaki setelah pulang bekerja, melakukan peregangan di kursi kerja atau sebelum atau setelah bangun tidur, melakukan squad 10 kali, dan fitness di rumah dalam waktu 5 menit hingga 10 menit.Â
Kebiasaan kecil ini dilakukan setiap hari secara rutin, dapat dibentuk dengan langsung melakukan eksekusinya dengan skenario seperti ini, Anda telah menyiapkan pakaian olahraga di atas kasur atau ruang ganti pakaian, begitu Anda sudah pulang kerja, hendak mengganti pakaian, Anda langsung mengenakan pakaian olahraga yang memicu Anda untuk segera berolahraga setelah pulang bekerja. Lakukan kebiasaan ini sampai kebiasaan ini menjadi mekanisme otomatis pada tubuh Anda.Â
Kebiasaan kecil yang sederhana dapat menggerakkan tubuh untuk mulai mengirimkan sinyal ke otak terhadap kebiasaan baru tersebut, otak merespon dengan rekaman kecil yang dipelajarinya, setelah melalui pengulangan setiap hari yang rutin, maka rekaman pada otak menjadi stimulus yang merangsang tubuh terhadap kebiasaan rutin tersebut yang menjadikannya sebagai bentuk pembiasaan.Â
Pada awalnya kebiasaan baru yang baik seperti berolahraga atau makan makanan sehat rendah kalori akan menjadi hal yang sulit dibiasakan bila kebiasaan tersebut tidak benar-benar dilakukan secara nyata, di mana hal ini berkaitan dengan kurangnya motivasi dan rasa malas.Â
Hal tersebut mungkin hanya bertahan dilakukan selama beberapa hari saja. Maka dari itu, membangun suatu kebiasaan atau membentuk suatu pola baru dalam diri dan kehidupan seseorang butuh proses dan tindakan nyata untuk dilakukan.Â