Emanisipatif (perbaikan masyarakat)
Relevansi Tipe Ilmu dalam Pajak
- Empirik-analisis: Dapat digunakan untuk menganalisis data perpajakan dan dampaknya terhadap perekonomian.
- Historis-hermeneutis: Membantu memahami bagaimana kebijakan pajak berkembang dan bagaimana norma sosial mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap pajak.
- Sosial-kritis: Menyoroti ketidakadilan dalam sistem pajak dan mendorong perubahan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil.
Tindakan Komunikasi
Tindakan komunikasi, menurut Habermas, adalah interaksi di mana dua orang atau lebih berusaha untuk menemukan mutual understanding dan mengkoordinasikan tindakan mereka. Dalam konteks keadilan pajak, tindakan komunikasi sangat penting untuk mencapai kesepakatan yang adil antara negara-negara dan pemangku kepentingan lainnya.
Jenis Tindakan Komunikasi
Habermas membedakan beberapa tipe tindakan yang relevan dalam konteks ini:
- Tindakan Teleologis: Tindakan yang dilakukan dengan tujuan tertentu, seringkali berorientasi pada hasil yang diinginkan. Dalam konteks pajak, ini bisa berupa upaya pemerintah untuk meningkatkan pendapatan melalui kebijakan pajak yang lebih ketat.
- Tindakan Normatif: Tindakan yang mengikuti norma atau perintah yang telah ditetapkan. Misalnya, kepatuhan terhadap undang-undang perpajakan yang berlaku di suatu negara.
- Tindakan Dramaturgik: Tindakan yang bertujuan untuk pencitraan, seperti ketika pemerintah mengumumkan kebijakan pajak baru untuk menunjukkan komitmennya terhadap keadilan sosial.
- Tindakan Komunikatif: Tindakan yang didasarkan pada kesepakatan bersama, di mana semua pihak terlibat dalam dialog untuk mencapai konsensus. Ini adalah bentuk tindakan yang paling relevan dalam konteks keadilan pajak, di mana dialog terbuka antara negara, perusahaan, dan masyarakat sipil sangat penting.
Tindakan komunikatif memungkinkan pihak-pihak yang terlibat untuk saling mendengarkan dan memahami pandangan satu sama lain. Dalam konteks pajak, hal ini sangat penting untuk menciptakan kebijakan yang adil dan transparan. Dengan mengedepankan dialog, negara-negara dapat menghindari kesalahpahaman yang dapat menyebabkan konflik dan ketidakpuasan.
Rasionalitas Komunikasi
Rasionalitas komunikasi menurut Habermas mencakup beberapa aspek penting:
- Rasionalitas yang Masuk Akal dan Kalkulatif: Kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai opsi dan konsekuensi dari tindakan yang diambil. Dalam konteks pajak, ini berarti mempertimbangkan bagaimana kebijakan pajak akan mempengaruhi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
- Kemampuan untuk Membedakan Bidang Pengetahuan: Membedakan antara sains, teknologi, seni, dan hukum. Dalam konteks pajak, penting untuk memahami bagaimana masing-masing bidang ini berinteraksi dan mempengaruhi kebijakan pajak.
- Tidak Mengsakralkan Dunia: Menghindari pandangan dogmatis yang dapat menghambat dialog. Dalam konteks pajak, ini berarti bersikap terbuka terhadap berbagai pandangan dan pendekatan.
- Rasionalitas Instrumental dan Strategis: Mempertimbangkan bagaimana tindakan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kebijakan pajak, ini mencakup penggunaan data dan analisis untuk merumuskan kebijakan yang efektif.
- Mekanisme Birokrasi yang Baik: Memastikan bahwa ada struktur yang mendukung komunikasi yang efektif antara berbagai pemangku kepentingan.