“Tapi bapak baru saja pulih, minggu kemarin saja bapak tidak bisa berdiri karena sakit kepala” ucap salah satu anak Yos itu dengan sedikit sebal.
“Itu kan minggu kemarin, sekarang bapak sudah sehat” Ucap Yos dengan sangat yakin. Ucapan tersebut memang benar, Yos sudah merasa sehat kembali saat ini bukan hanya omongan palsu saja.
“Pak, ada teman bapak datang” ucap anak sulung Yos.
“Suruh dia masuk saja nak”
“Baik pak” Anak sulung Yos membukakan pintu dan mempersilahkan teman bapaknya untuk duduk.
“Eh ternyata Paman Hesa yang datang, aku kira siapa” Ucap anak sulung Yos sambil terkekeh karena tadi tidak mengenali teman Bapaknya itu.
“Bisa-bisanya kau tidak mengenali Paman, Yos lihatlah anakmu ini tadi tidak sempat mengenaliku” Ucap Hesa, mengadu pada Yos yang baru saja datang ke ruang tamu. Dilanjutkan dengan Yos yang tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala.
“Silahkan diminum, Mas.” Ucap Siti Kustini, Istri Yosaphat.
“Terima kasih, Kustini.” Balas Hesa.
“Jadi bagaimana rencananya?” tanya Yos pada Hesa.
“Pembebasan Irian Barat akan dilakukan secara senyap.” Ucap Hesa to the point.