“Tentu saja Ibu tahu nak, setelah dipikir-pikir sebenernya untuk apa Ibu melarangmu dulu. Itu keputusanmu. Jika sekarang kau meminta izinku, tentu saja sekarang Ibu mengizinkanmu.” Balasan dari sang Ibu mengejutkannya. Saat terakhir Yos meminta izin, orang tuanya menentang dengan keras. Bahkan Ayahnya memarahi Yos habis-habisan yang membuat pemuda itu kapok untuk mencoba meminta izin lagi.
“Yang benar bu?” tanya Yos memastikan.
“Iya nak. Karena ini kemauanmu, Ibu yakin kau akan melakukannya dengan benar”
“Terimakasih banyak Ibu!” Ucap Yos sambil memeluk sang Ibu saking senangnya.
“Beritahu Ayah mu, pasti kau akan diberi izin. Ibu dan Ayah sudah pernah membahasnya”
“ Baik bu”
“Ayah, apa kau punya waktu? Aku ingin membicarakan sesuatu”
“Tentu saja, silahkan”
“Ayah, sepertinya saat ini aku sudah berhak mengambil keputusan sendiri dalam hidupku, kau tahu kan sejak kecil aku sangat minat pada bidang militer?”
“Sudahlah, Yos. Ayah tahu apa maksudmu. Ayah mengizinkanmu.”
Lagi-lagi Yos sangat terkejut dengan pernyataan orang tuanya. Membuatnya keheranan, kapan orang tuanya itu mendiskusikan hal ini? Tiba-tiba saja mengizinkan dengan nada yang enak didengar telinga, tidak seperti sebelumnya yang membuat kepala Yos pening karena teriakan Ayahnya.