Karena narasi bersifat subjektif, analisisnya dapat dipengaruhi oleh bias pribadi dari narator maupun peneliti. Ini bisa mempengaruhi validitas dan reliabilitas temuan.
b. Kompleksitas dan Waktu
Mengumpulkan dan menganalisis data naratif memerlukan waktu dan usaha yang signifikan. Proses ini bisa menjadi sangat kompleks, terutama ketika berusaha mengintegrasikan berbagai perspektif.
c. Kesulitan dalam Generalisasi
Temuan dari analisis naratif sering kali sangat kontekstual dan spesifik, sehingga sulit untuk digeneralisasikan ke populasi yang lebih luas atau situasi yang berbeda.
d. Interpretasi Data yang Menantang
Narasi sering kali memerlukan interpretasi yang mendalam dan kompleks, yang bisa menghasilkan berbagai makna yang berbeda. Ini menuntut keahlian interpretatif yang tinggi dari peneliti.
Meskipun analisis naratif memiliki beberapa kekurangan, kelebihannya dalam memberikan wawasan mendalam dan kontekstual tentang pembelajaran matematika menjadikannya alat yang berharga dalam penelitian dan praktik pendidikan. Untuk mengoptimalkan manfaatnya, sering kali diperlukan kombinasi dengan metode penelitian lain, seperti metode kuantitatif, untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif dan seimbang tentang pembelajaran matematika.
G. Langkah -- langkah Analisis Naratif dalam Pendidikan Matematika
Analisis naratif dalam pendidikan matematika melibatkan beberapa langkah sistematis yang memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data naratif dengan cara yang terstruktur. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat diikuti:
1. Menentukan Fokus Penelitian
Identifikasi Tujuan dan Pertanyaan Penelitian: Tentukan apa yang ingin Anda pelajari atau pahami melalui analisis naratif. Misalnya, Anda mungkin tertarik pada bagaimana siswa memahami konsep matematika tertentu atau bagaimana pengalaman mengajar matematika memengaruhi metode pengajaran guru.